JurnalBabel.com – Anggota Komisi VIII DPR RI, Muhammad Husni, menegaskan pentingnya peran Sekolah Rakyat Sentra Bahagia di Kota Medan dalam memutus mata rantai kemiskinan sekaligus mencetak generasi emas Indonesia tahun 2045.
“Yang sudah pasti, anak-anak yang diterima di Sekolah Rakyat ini adalah dari desil 1 dan 2. Karena berada di Kota Medan, mereka adalah anak-anak miskin kota. Beda dengan di Deli Serdang kemarin, memang sama-sama desil 1 dan 2, tapi mereka dari keluarga miskin di pedesaan. Tentu penanganannya berbeda, harus ada kearifan lokal sesuai karakter anak di perkotaan maupun di pedesaan,” jelas Husni usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat, (26/09/2025).
Ia juga menyoroti kebutuhan guru agama yang hingga kini belum sepenuhnya terpenuhi. Menurutnya, Kementerian Agama perlu menempatkan guru agama dari berbagai latar belakang ke sekolah rakyat, termasuk di Sumatera Utara yang masyarakatnya beragam.
“Sekolah rakyat ini mestinya lengkap, termasuk guru agamanya. Kita akan minta tamatan P3K dari Kementerian Agama, baik guru agama Islam maupun Kristen, ditempatkan di sekolah rakyat. Ini penting karena program sekolah rakyat adalah program Presiden Prabowo, dan kita wajib menyukseskannya. Outputnya nanti, anak-anak sekolah rakyat tahun 2045 harus jadi generasi emas yang unggul untuk bangsa,” tegas Politisi Partai Gerindra ini.
Legislator Dapil Sumut I, menyebutkan, keberadaan sekolah rakyat memberikan banyak manfaat nyata bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, terutama dari sisi pembiayaan pendidikan.
“Mata rantai kemiskinan akan terpotong dengan sendirinya. Anak-anak ini sekolah gratis, tinggal gratis, mendapat ilmu pengetahuan juga secara cuma-cuma. Biaya keluarga miskin terangkat, dan Insya Allah mereka akan jadi generasi emas yang kelak menghidupkan keluarganya,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, ia juga meninjau fasilitas sekolah, termasuk laboratorium komputer yang sudah tersedia, meski laptop untuk siswa masih menunggu distribusi.
“Insya Allah dalam waktu dekat laptop akan diterima siswa, dan ini berlaku untuk seluruh Indonesia. Fasilitas luar biasa sudah disiapkan, anak-anak sekolah rakyat ini adalah anak-anak beruntung,” katanya.
Ia pun juga memuji penerapan kedisiplinan siswa dalam kehidupan sehari-hari di asrama sekolah. Menurutnya, hal ini menjadi modal penting untuk membentuk karakter generasi maju.
“Kita bisa lihat, disiplin anak-anak sekolah rakyat sudah cukup baik. Dari kebersihan kamar mandi, pengaturan tempat tidur, hingga merapikan pakaian dan peralatan makan. Negara-negara maju itu cirinya adalah disiplin, dan saya lihat itu sudah mulai diterapkan di sekolah rakyat ini,” pungkasnya.