JURNALBABEL.COM – Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Pulau Jawa setelah sebelumnya hilang kontak, Senin (29/10/2018).
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan pesawat mengalami kecelakaan setelah 13 menit mengudara.
“Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” sekitar Kerawang,” katanya dalam siaran pers yang diterima redaksi Jurnalbabel.com, Senin (29/10/2018).
Sementara Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh merupakan pesawat baru. Pesawat ini mulai beroperasi pada Agustus 2018.
“Pesawat ini mulai masuk di jajaran Lion Agustus 2018 jam terbangnya 800, masih relatif baru,” kata Soerjanto saat konferensi pers di Kantor Basarnas.
Soerjanto juga menambahkan, Basarnas telah mengirimkan tim pencarian dan saat ini masih menyisir di lokasi pesawat jatuh dengan alat deteksi under water locator. Puing pesawat ditemukan di Tanjung Karawang.
Pihaknya juga sejauh ini belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat karena masih menunggu black box.
Berikut kronologi jatuhnya pesawat tersebut seperti dirangkum dari berbagai sumber:
– Pesawat terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB. Pesawat dijadwalkan tiba di Bandara Depati Amir pukul 07.20 WIB.
– Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S – 107 07.16 E, sekitar pukul 06.33 WIB.
– Basarnas mendapat informasi pesawat hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) pada pukul 06.50 WIB. Pesawat diperkirakan berada di ketinggian 2.500 meter ketika hilang kontak.
– Setelah melakukan konfirmasi ke ATC dan Lion Air, Basarnas memberangkatkan tim ke koordinat yang diberikan ATC. Sekitar 2 nautical mile dari koordinat ATC, tim menemukan puing-puing pesawat, pelampung, handphone, dan puing-puing lainnya. Adapun kedalaman laut 30-35 meter.
– Basarnas mengirim lebih dari 130 personel tim pencari, dibantu TNI dan Polri serta kapal-kapal laut di sekitar lokasi.
Pesawat tersebut membawa 189 orang, terdiri atas 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi serta 2 pilot dan 6 awak kabin.
Editor: Stef Lopis