Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Bambang Purwanto, meminta pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih serius terhadap pengembangan koperasi sebagai penggerak ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Menurutnya, konsep perekonomian koperasi di Indonesia, pertama kali dirintis oleh Raden Ngabehi Aria Wiriaatmaja atau Patih Purwokerto dkk pada tahun 1894 di Leuwiliang, Jawa Barat, dengan sistem pinjaman untuk rakyat. Yang kemudian juga berkembang menjadi Bank Priayi Purwokerto pada 16 Desember 1895, yang juga menjadi cikal bakal dari Bank BRI.
“Kita juga harus mengembalikan peran koperasi, bukan hanya sebagai instrumen ekonomi tapi juga sosial. Karena koperasi didirikan untuk menggerakkan ekonomi rakyat, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan mewujudkan kemandirian ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat,” ujar PakDhe sapaan akrab Bambang Purwanto, Rabu (7/2/2024).
Mantan Bupati Kota Warigin Barat ini menegaskan tantangan yang dihadapi oleh koperasi bukan hanya akses terhadap modal, teknologi, pasar, dan infrastruktur yang memadai, tapi juga minimnya SDA dan SDM yang unggul dan berkualitas, yang mana berdampak pada rendahnya peran dan kontribusi koperasi dalam perekonomian nasional.
“Sebagaimana pesan dari Bung Hatta, Bapak Koperasi Indonesia, jika koperasi hadir bukan untuk menggali keuntungan, melainkan untuk memenuhi kebutuhan bersama. Penguatan koperasi semata-mata adalah untuk melindungi masyarakat dari sistem ekonomi yang seringkali menyusahkan rakyat, sehingga koperasi hadir adalah demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat,” pungkas legisator asal dapil Kalimantan Tengah ini.
(Bie)