Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Gerindra, Hendrik Lewerissa, meminta Kementerian Perdagangan dan pihak terkait melakukan investigasi secara mendalam terkait kelangkaan dan tingginya harga kedelai saat ini. Terlebih, adanya dugaan penimbunan terhadap komoditas tersebut.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag), bisa juga Badan Intelijen Negara (BIN). Pokoknya semua element negara yang punya kewenangan untuk melakukan, katakanlah audit investigasi secara mendalam,” kata Hendrik Lewerissa saat dihubungi wartawan, kemarin.
Menurutnya, Komisi VI DPR telah menyampaikan kepada Kemendag untuk mengambil langkah tegas agar ada efek jera terhadap penimbun komoditas kedelai. Pasalnya, kelangkaan kedelai tersebut bukan semata-mata pasokan dari luar/impor yang berkurang.
“Kita tidak bisa membiarkan produsen-produsen tempe tahu itu dipermainkan nasibnya oleh para oknum-oknum yang memang memiliki kewenangan atau hak atas komoditas tersebut secara sembarangan. Karena merugikan bukan hanya produsen tempe tahu, tapi juga kepada masyarakat secara luas,” ujarnya.
Hendrik menuturkan, Pemerintah harus memiliki nyali sebagai bentuk representatif dan kehadiran negara bagi masyarakat. Dengan tindakan tegas dan nyata, lanjut Hendrik, negara jelas memiliki kewibawaan dan otoritas, terlebih dalam mengendalikan isu kedelai di dalam negeri.
“Pemerintah sebagai representatif negara harus bernyali. Negara harus hadir disitu (isu kedelai). Pemerintah harus menunjukkan wibawa dengan otoritas yang dimiliki untuk menegakkan aturan dan tidak boleh kalah oleh oknum-oknum tadi. Pemerintah harus tegas disitu, negara tidak boleh kalah sama mereka,” tegasnya.
Sebagai informasi, para perajin tahu dan tempe di Pulau Jawa melakukan mogok produksi selama tiga hari, sejak Senin (21/2) hingga Rabu (23/2). Perajin tahu tempe terpaksa mengadakan aksi mogok produksi akibat harga bahan pokok kedelai naik sehingga menyebabkan perajin rugi.
Merujuk data Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) sejak 11 Februari ditetapkan harga kedelai Rp 11.500–Rp 12.000 per kilogram, dari sebelumnya dalam kisaran Rp 8000. Sementara, pasar tradisional di seputaran Jabodetabek, harga kedelai bisa mencapai Rp 15.000-Rp 18.000 per kilogram.
(Bie)