JurnalBabel.com – Pesantren telah melahirkan banyak ulama, cendekiawan, dan tokoh bangsa yang memiliki kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.
Mereka membawa visi dan semangat kebangsaan dalam berbagai bidang, dari pendidikan hingga politik, sehingga pesantren dianggap sebagai pilar penting dalam pembangunan bangsa.
Demikian dikatakan Anggota Komisi III DPR-RI sekaligus Anggota MPR-RI Fraksi PKB, Mohamad Rano Alfath saat menjadi narasumber pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia pada Kamis, (9/5/2024).
“Sesuai amanat Pasal 5 UU No. 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, sudah menjadi kewajiban seorang wakil rakyat untuk mengedukasi masyarakat akan Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 dan Ketetapan MPR sebagai konstitusi negara; NKRI sebagai bentuk negara; dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara ke berbagai elemen masyarakat,” terang Rano Alfath.
Acara yang dilakukan bersama gabungan santri yatim dan yatim piatu di Yayasan Islamic, Perumahan Islamic Village, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang itu dihadiri oleh kurang lebih 150 orang yang menyambut Rano dengan antusias.
Dalam kesempatan itu, legislator asal daerah pemilihan Tangerang Raya itu berbicara tentang peran pesantren dalam membangun fondasi bangsa. Dirinya menilai, pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, moralitas, dan identitas bangsa Indonesia.
Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga mengedepankan pendidikan moral dan etika. Melalui pembelajaran agama yang holistik, pesantren membentuk kepribadian yang kuat, memiliki nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan kepedulian sosial yang tinggi. Selain itu, Pesantren menjadi tempat penting dalam memperkuat jati diri kebangsaan.
“Dalam lingkungan pesantren, nilai-nilai kebangsaan seperti rasa persatuan, gotong royong, dan toleransi diajarkan dan diterapkan secara langsung, membentuk generasi muda yang cinta tanah air dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia,” kata Rano seperti dilansir dari suarageram.co.
Oleh karena itu, santri pesantren harus memanfaatkan posisi strategis mereka di masyarakat untuk mempromosikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan.
“Santri pesantren dapat menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perilaku yang mencerminkan sikap hormat, toleransi, keadilan, dan cinta tanah air, mereka dapat menginspirasi orang lain di sekitarnya untuk melakukan hal yang sama,” pungkasnya.