MUNTOK, Jurnalbabel.com- Kabupaten Bangka Barat di bawah kepemimpinan Bupati Markus sudah ada dalam rel yang benar menuju daerah yang semakin maju dan sejajar dengan daerah-daerah lain.
Terbukti, meski belum genap dua tahun menjabat sebagai Bupati definitif, nyatanya sudah ada investasi-investasi jumbo yang masuk ke Bangka Barat dan jadi yang terbesar di Bangka Belitung.
“Selama satu setengah tahun memimpin Bangka Barat, ada 3 investasi besar yang masuk dan bisa jadi terbesar di Babel. Investasi tersebut diantaranya proyek pembangunan pabrik CPO berskala nasional bahkan internasional yang akan membuat refinery minyak goreng dengan total investasi lebih kurang Rp 1 triliun. Proyek ini tinggal pelaksanaannya saja. Investasi jumbo berikutnya yakni akan dibangun pelabuhan barang di Tanjung Ular oleh Kemenhub dengan nilai investasi lebih kurang Rp 100 miliar. Selain itu, PT Timah juga membangun pabrik smelter di Muntok dengan nilai investasi sekitar Rp 800 miliar,” papar Markus saat membuka Muscab IV BPC HIPMI Bangka Barat, Selasa (1/9/2020) lalu.
Perkiraan Markus, dengan investasi-investasi jumbo tersebut totalnya bisa di atas Rp 2 triliun lebih, di tengah melemahnya ekonomi karena pandemi Covid-19 saat ini.
Markus tak menampik pandemi Covid-19 sangat mengganggu kestabilan ekonomi suatu daerah. Bahkan gegara Covid-19, APBD tergerus luar biasa.
“Maka di tengah situasi sulit ini kita harus berinovasi bagaimana membangun daerah, salah satunya membuka diri bagi masuknya investasi sebab jika hanya mengandalkan APBD akan sulit sebuah daerah cepat maju,” pungkasnya. [Fth]