Jakarta, JurnalBabel.com – Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, menyayangkan pernyataan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso yang ingin melakukan impor beras untuk memenuhi cadangan beras nasional.
Sebelumnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Budi menyampaikan perlunya mengambil langkah alternatif dalam memenuhi cadangan beras nasional. Salah satunya dengan mengambil kebijakan importasi.
“Saya menyayangkan sekaligus menyesalkan kalau impor dilakukan. Tolong diingat juga tahun 2018 kita impor tapi ujungnya berasnya busuk dan tak termakan. Jangan sampai kejadian tersebut terulang kembali. Saatnya kita bantu petani serap produksi dalam negeri,” kata Irma Suryani dilansir dari tempo.co, Sabtu (19/11/2022),
Menurut Irma, sangat keliru dan bertentangan dengan semangat Presiden Joko Widodo yang ingin mengangkat harkat martabat petani melalui kebijakan produksi dalam negeri, apabila impor dilakukan.
“Nah sekarang ini panen raya buat apa impor,” ujar Irma.
Berdasarkan data yang dikeluarkan BPS pada April tahun ini, kata Irma, stok beras nasional melimpah hingga 10,2 juta ton. Bahkan stok tersebut diperkirakan masih akan bertambah mengingat panen raya di sejumlah sentra terus berlangsung.
Keluarnya data BPS menurut Irma telah menguatkan bahwa Indonesia merupakan negara subur dengan pengelolaan dan kebijakan pertanian yang semakin baik. Hal ini terlihat dari produksi di tiga tahun terakhir yang menunjukkan tren kenaikan. Tahun 2019 produksinya mencapai 31,3 juta ton, 2020 31,3 juta ton dan 2021 31,3 jutan ton.
Peningkatan dan konstitensi inilah yang membuat FAO dan IRI memberikan penghargaan swasembada. Dengan data dan fakta itulah seharusnya Indonesia tetap mempertahankan penyerapan produksi sendiri dan bukan melakukan kebijakan impor.
(Bie)