Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Bambang Purwanto, mengapresiasi capaian sektor pertanian Indonesia. Terbaru, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Nilai Tukar Petani (NTP) pada Januari 2023 mencapai 109,84 atau naik 0,77 persen. Sebagaimana diketahui, NTP adalah barometer dari kesejahteraan petani.
Menurutnya, kesejahteraan petani merupakan cita-cita bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Ia pun berharap capaian ini terus dipertahankan.
“Kalau kesejahteraan petaninya naik otomatis produktivitasnya juga naik. Karena itu, capaian ini adalah wujud dari ketahanan pangan nasional. Saya berharap capaian ini dipertahankan,” kata Bambang Purwanto dilansir dari inipasti.com, Jumat (3/2/2023).
Politisi Partai Demokrat ini juga menilai kinerja pertanian dibawah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sudah sesuai dengan program jangka panjang pertanian Indoensia, yaitu meningkatnya kesejahteraan petani dan produktivitas serta terbangunnya kolaborasi antar semua pihak.
“Seperti yang dikatakan Pak menteri di awal bahwa pertanian itu adalah gerakan bersama. Tidak bisa hanya Kementan (Kementerian Pertanian) semata harus berkolaborasi dan bersinergi. Dan itu dijalankan dengan baik oleh pak menteri,” jelasnya.
Sebelumnya BPS mencatat Nilai Tukar Petani pada bulan Januari 2023 mencapai 109,84 atau mengalami kenaikan sebesar 0,77 persen. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (it) naik 1,40 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 0,63 persen.
Dari kenaikan ini, komoditas penyumbang utama berasal dari harga komoditas cabai, bawang merah, cabai rawit dan jagung. Peningkatan NTP tertinggi di bulan Januari terjadi pada subsektor tanaman pangan, dimana NTP tersebut naik sebesar 2,07 persen.
Adapun komunitas yang dominan dan mempengaruhi kenaikan indeks yang diterima petani masih berasal dari komoditas padi dan palawija khususnya komoditas jagung dan ketela pohon.
Sama halnya dengan NTP, BPS juga mencatat adanya kebaikan Nilai Tukar Usaha Petani alias NTUP yang mencapai 109,95 atau naik 0,92 persen. Peningkatan NTUP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,40 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal yang hanya naik sebesar 0,48 persen
Dari catatan yang sama, pada bulan Januari tahun 2023 terdapat 20 provinsi yang mengalami kenaikan NTP dengan peningkatan tingginya berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,27 persen. Sedangkan untuk NTUP, 24 provinsi mengalami kenaikan NTUP dengan tenaga tertinggi terjadi di Banten sebesar 2,36 persen.
(Bie)