Jakarta, JURNALBABEL.COM – Marsekal Jenderal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa purna tugasnya sebagai Panglima TNI pada akhir tahun ini. Sebagai gantinya sudah ada tiga jenderal dari tiga matra siap menjadi Panglima TNI selanjutnya mereka yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL, Laksamana TNI Yudo Margono dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Lalu kira-kira siapa berpeluang dari ketiga Jenderal itu?
Pengamat Militer, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengamini jika satu dari ketiga jenderal di matra TNI akan maju sebagai Panglima TNI. Akan tetapi semua itu tidak menjadi tolak ukur karena kembali lagi semua kepada Presiden sebagai panglima tertinggi di negeri ini.
“Memang ada tradisi bergantian antar Matra TNI tapi itu bukan diatur secara formal melalui regulasi, jadi probabilitasnya sama dari ketiga Matra TNI. Hanya saja oleh karena Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto dari TNI AU, maka kita bisa berspekulasi bahwa penggantinya bisa dari TNI AD atau TNI AL. Tapi semua ini hak prerogatif Presiden,” katanya saat dihubungi, Sabtu (5/6/2021).
Wanita akrab disapa Nuning ini menjelaskan, eskalasi ancaman sering dijadikan salah satu kriteria pemilihan panglima TNI, tetapi hal ini meskipun penting tapi tidak mutlak.
Ia pun mencontohkan seperti kasus wabah Covid-19 merupakan ancaman nirmiliter. Ancaman nirmiliter berbeda dengan ancaman militer dan ancaman nonmiliter. Ketiganya kini dikenal sebagai ancaman hybrida dan telah merubah perspektif ancaman di masa mendatang.
Apalagi, senjata biologi dan pertahanan negara anti senjata biologi merupakan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai TNI. Pada masa depan ancaman Nubika (Nuklir, Biologi, Kimia) harus masuk dalam kewaspadaan TNI. Dan para prajurit TNI kini dituntut memiliki kemampuan tempur konvensional dan kemampuan tempur kontemporer.
“Tuntutan kemampuan di masa depan tersebut harus menjadi agenda pimpinan TNI yang baru.
Latar belakang penugasan operasional juga harus dilengkapi dengan pengalaman pendidikan. Sebenarnya Panglima TNI sangat bagus bila memiliki tingkat intelektual yang tinggi ,dijabat oleh Pati yang memiliki kriteria sebagai Scholar Warrior,” ujar Nuning yang juga Dosen UNHAN itu.