Jakarta, JurnalBabel.com – Kepala Badan Pengkajian Strategis Kepesertaan dan Pemenangan (BPSKP) Partai Buruh, Said Salahudin, menilai kehadiran Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada perayaan May Day Fiesta 2022 di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta kemarin (14/5/2022), merupakan hal yang wajar.
Menurut Said, besarnya jumlah peserta yang datang dari berbagai daerah di tiga provinsi menjadi alasan logisnya. Begitu juga, lanjut dia, perayaan May Day Fiesta kemarin cuma acara seremonial tahunan untuk menghibur para buruh yang selama ini sudah lelah bekerja.
Selain itu, para buruh itu juga perlu hiburan untuk bergembira bersama keluarganya dalam rangka merayakan Hari Buruh Internasional.
“Nah, karena jumlah massa yang hadir di perayaan itu jumlahnya puluhan ribu orang, maka untuk memastikan acara berlangsung dengan aman Kapolri merasa perlu untuk mengecek langsung ke lokasi acara,” kata Said dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/5/2022).
“Apalagi ini kan acara nasional. Pesertanya datang dari berbagai daerah setidak nya dari tiga provinsi, seperti DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Itu artinya cakupan pesertanya sudah skala nasional karena sudah lintas-provinsi,” sambung Amin.
Bahwa kemudian Kapolri memberikan sambutan di acara tersebut, kata Said, hal itu karena beliau merasa perlu memberikan apresiasi kepada para buruh yang sudah bisa menjaga kemananan dan ketertiban acara, sekalipun jumlah mereka puluhan ribu orang.
Beliau juga datang dalam rangka menyampaikan ucapan Selamat Hari Buruh Internasional serta menjelaskan kontribusi buruh terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya dari aspek keamanan.
“Yang tersirat, saya membaca kehadiran Kapolri tampaknya juga sebagai bentuk penghormatan kepada pimpinan buruh seperti Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal dan Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea yang sudah menunjukan komitmennya untuk mengungai jumlah peserta May Day Fiesta,” ujarnya.
“Awalnya kan kami akan menghadirkan 170.000 buruh. Tapi Kepolisian dan Satgas Covid meminta agar jumlah itu dikurangi. Makanya kami batasi sehingga jumlah peserta yang hadir hanya kurang lebih 65.000 orang,” pungkasnya. (Bie)