Jakarta, JurnalBabel.com – Partai Buruh secara tegas menyebut parpol yang berada di DPR sebagai pengecut lantaran ketidakhadiran dalam Sidang Pengujian Formil UU Cipta Kerja, di Mahkamah Konstitusi atau MK, Kamis, (6/7/2023). Pasalnya, partai-partai yang berada di DPR sudah dua kali berturut-turut tidak hadir di dalam Sidang Pengujian Formil UU Cipta Kerja.
“Partai-partai di Senayan itu pengecut. Dua kali MK minta mereka jelaskan alasan menetapkan UU Cipta, dua kali pula mereka kabur. Padahal, dulu dengan gagahnya mereka sahkan UU Cipta Kerja. Tapi sekarang mereka lari terbirit-birit saat dimintai tanggung jawab hukum dimuka pengadilan,” kata Ketua Tim Kuasa Hukum Said Salahudin hari ini.
Said sapaanya juga menyinggung ketidakhadiran dari para sosok yang digadang-gadang menjadi capres dan cawapres dari lingkaran pemerintah. Said menagih keberanian dari para capres-cawapres untuk hadir dalam Sidang Pengujian Formil UU Cipta Kerja.
“Bukan cuma partai-partai politik, para capres atau cawapres dari lingkaran pemerintah yang seharusnya hadir langsung memberikan keterangan dimuka sidang, juga kabur semua. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, misalnya,” jelas Said.
Bukan tanpa alasan, Said menyoroti ketidakhadiran Ketua Umum Partai Golkar tersebut. Menurutnya, selama ini sosok Airlangga yang paling ngotot memberlakukan UU Cipta Kerja.
“Sebagai Menko Perekonomian, semestinya dia hadir langsung untuk mewakili Presiden di Sidang MK. Tetapi faktanya dia juga ngumpet. Tidak berani muncul. Hanya menugaskan pejabat Eselon I,” beber dia.
Said pun mendiga ketidakhadiran partai-partai politik di Senayan dan menteri yang digadang-gadang maju sebagai capres atau cawapres di muka sidang berkaitan dengan Pemilu dan Pilres 2024.
“Mereka sadar betul, kalau mereka hadir di sidang MK, maka wajah-wajah mereka akan dilihat secara langsung oleh publik sebagai pihak pendukung UU Cipta Kerja. Padahal rakyat tegas menolak pemberlakuan UU tersebut,” papar dia.
Said melanjutkan, para partai-partai politik di Senayan dan menteri yang digadang-gadang maju sebagai capres atau cawapres ingin menjaga citra jelang Pemilu 2024.
Said menekankan bahwa partai-partai politik di Senayan dan menteri yang digadang-gadang maju sebagai capres atau cawapres ingin menyamarkan perannya sebagai penyokong utama UU Cipta Kerja.
“Mereka sengaja tidak muncul untuk menyamarkan peran mereka sebagai penyokong utama UU Cipta Kerja. Bagi Partai Buruh, trik parpol Senayan dan para capres-cawarpres tersebut merupakan cara-cara licik dari para pengecut,” pungkasnya.
(Bie)