PANGKALPINANG, JURNALBABEL.COM– Yayasan Tunas Karya (YTK) memulai pembangunan gedung baru SMK Tunas Karya Pangkalpinang ditandai prosesi peletakan batu pertama (ground breaking), Sabtu 10 November 2018.
Peletakan batu pertama proyek ini dilaksanakan Ketua Dewan Pembina YTK diwakili Romo FX. Hendrawinata, Ketua YTK Romo Servasius Samuel S. Psi., M. Psi., Psikolog, Sekretaris YTK Albertus Christian, Pastor Paroki Katedral St. Yosep Pangkalpinang Romo Yustinus, dan kepala sekolah SMK Tunas Karya Petrus Wardjo.
Ketua YTK Romo Servasius Samuel, S. Psi., M. Psi., Psikolog kepada Jurnalbabel.com berharap, dengan adanya gedung baru ini, SMK Tunas Karya nantinya menjadi sekolah besar dan bila perlu menjadi maskot YTK, sebab nama dan identitasnya mewakili 44 sekolah di Yayasan Tunas Karya.
Lebih lanjut Romo Samuel menjelaskan, bangunan yang akan diselesaikan dalam tiga tahap ini dirancang sebagai bangunan yang merepresentasikan identitas Yayasan Tunas Karya (YTK) sebagai yayasan katolik milik Keuskupan Pangkalpinang yang bergerak di layanan pendidikan.
“Karena itu, dari segi artistik maupun segi konstruksi bangunan sudah diperhitungkan agar nantinya menjadi representasi institusi kekatolikan. Kita merancang bangunan lumayan megah karena SMK Tunas Karya ini sebuah sekolah yang menurut kami satu-satunya sekolah SMK tapi juga sekolah satu-satunya yang namanya persis sama dengan Yayasan Tunas Karya,” jelas Direktur LPT PERSONA Babel ini.
Bangunan baru SMK Tunas Karya ini terbilang mewah karena tidak hanya membangun gedung persekolahan saja, tapi juga gedung aula dan gedung workshop serta unit komersil. “Nantinya gedung-gedung itu bakal dibangun bertahap selama kurang lebih 3 tahun dimana tahun pertama difokuskan pembangunan gedung sekolah, tahun kedua gedung aula, dan tahun ketiga workshop dan unit komersil,” terang Romo Samuel.
Ditanya terkait keberadaan gedung workshop dan unit komersil di lingkungan SMK Tunas Karya, psikolog klinis ini menjelaskan, keberadaannya sangat penting mengingat SMK Tunas merupakan sekolah kejuruan sehingga sarana prasarana seperti itu perlu guna menopang anak-anak tidak hanya belajar secara kognitif, tapi juga bisa melatih diri dalam ketrampilan termasuk ketrampilan menjual apa yang menjadi hasil karya mereka.
“Gedung komersil sangat penting dan nanti kita akan bermitra dengan pihak-pihak yang usahanya berkorelasi dengan pendidikan dan usaha,” jelasnya.
Jurusan Baru
Romo Samuel menyebutkan, selain membangun gedung, pihak YTK juga akan mengembangkan satu jurusan lagi untuk menambah pengayaan layanan pendidikan di SMK Tunas Karya.
“Kita sudah punya tim yang akan mengkaji soal jurusan baru dan jurusannya nanti disesuaikan dengan kebutuhan pasar sekaligus memperhitungkan kemampuan kita dalam melayani,” jelas Romo Samuel.
Dia berharap, pembangunan gedung baru dan rencana pengembangan jurusan diharapkan layanan pendidikan di SMK Tunas Karya semakin unggul dan terdepan.
“Unggul dan terdepan itu menyangkut identitas kekatolikan artinya juga karakter katolik harus nampak, tetapi juga profesionalitas dalam hal ketrampilan dan pengetahuan termasuk juga sikap-sikap orang yang terbentuk dari lingkungan pendidikan YTK,” pungkasnya.