Jakarta, JurnalBabel.com – Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka sudah berjalan lebih dari 100 hari pasca dilantik pada 20 Oktober 2024.
Atas hal itu, Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mempertanyakan komunikasi antara Prabowo dan Gibran. Pasalnya, dirinya dan publik tidak pernah melihat keduanya berkomunikasi secara serius terkait permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Padahal, kata Hensat, pemerintahan Prabowo-Gibran ini sedang tidak memilik anggaran untuk menunjang berbagai program andalan mereka, seperti program Makan Bergizi Gratis, penghapusan hutang UMKM dan lainnya.
Sementara program pemasukan negara yakni kenaikan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN 12 persen batal dilakukan.
“Kita tidak pernah melihat sebuah diskusi apik antara Prabowo-Gibran. Padahal kita tahu program Prabowo itu tadi butuh uang banyak sementara kita tidak punya uang,” kata pria yang biasa disapa Hensat ini dalam akun youtube pribadinya, Kamis (30/1/2025).
Pendiri lembaga survei KedaiKopi ini menandaskan, Prabowo-Gibran perlu melakukan diskusi/komunikasi untuk membahas dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.
“Di ajak ngomong ya antara Presiden dan Wakil Presiden, kecuali emang agak takut-takut gitu. Daripada setelah ngobrol masalahnya malah jelimet, mendingan nggak usah ngobrol,” ujarnya.
(Bie)