Jakarta, JURNALBABEL.COM – Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan keanehan lantaran kasus skandal yang diduga melibatkan menteri di kabinet Presiden Jokowi berinisial AH mendadak hilang.
Rocky menilai sebenarnya ada ambisi politik di balik terendusnya isu skandal asmara yang diduga melibatkan Menteri AH dan seorang wanita cantik bernama Rifa Handayani.
Sebagaimana yang diungkapkan banyak orang, kata Rocky, jangan heran kalau muncul anggapan bahwa isu semacam ini sudah dipersiapkan sebelumnya.
Terlebih polemik yang terjadi bukan masalah pribadi belaka, melainkan melibatkan berbagai kepentingan politik. Selain itu Rocky juga membocorkan pihak yang disebutnya sebagai ‘aduhai’.
“Itu yang sebetulnya orang kalkulasi bahwa ada yang menyiapkan isu ini sebelumnya. Kan terlalu gampang untuk menganggap bahwa ini dimunculkan karena persoalan pribadi. Tetap ini ada kepentingan politik,” kata Rocky dalam saluran YouTube Refly Harun, Kamis, (30/12/2021).
“Kita mau lihat sebetulnya keterbukaan dari sang ‘aduhai’. Kenapa ini diajukan, kalau dibuka aja kan lebih enak tuh, tapi kita lihat kenapa beritanya kemudian hilang dari media utama. Kan artinya ada operasi tandingan pasti dilakukan oleh kubu aduhai,” sambungnya.
Lebih lanjut Rocky menganggap skandal Menteri AH yang terjadi ini merupakan isu politik yang artinya genderang perang alias jegal-menjegal di panggung politik mulai terkuak.
“Sebetulnya kita tahu kalau dia dihilangkan dari berita, berarti ini soal politik. Kan itu intinya. Jadi dengan gampang kita baca bahwa pertandingan jegal-menjegal sudah dimulai secara resmi, itu tandanga yang lain sudah was-was,” jelas Rocky.
Tentunya dengan mencuat skandal Menteri AH ini membuat tokoh lainnya mulai khawatir. “Yang bahaya adalah beberapa tokoh yang mau maju mulai was-was, jangan-jangan ada handphone yang dibocorkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyarankan, agar AH berterus terang menjawab semua tudingan skandal perselinguhanya dengan Rifa Handayani.
“AH perlu memberikan klarifikasi. Itu penting, karena akan bisa menenangkan kader. Isu itu perlu diklarifikasi. Jika tidak, bisa jadi kebenaran. Agar tak jadi kebenaran, maka AH perlu lakukan klarifikasi,” sebut Ujang.
Sebelumnya Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiludin Ritonga, kehawatiran kader itu beralasan karena hingga sekarang AH belum menanggapi rumor tersebut.
“Padahal, rumor kalau tidak ditangani dengan baik, apalagi didiamkan, akan semakin cepat menjalar ke berbagai arah. Celakanya, namanya rumor selalu berkembang. Faktanya bisa berkurang atau bertambah, sehingga rumor akan semakin berkembang tanpa kendali,” ujar Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Sabtu (25/12/2021).
“Kalau sudah sampai ke tahap tersebut, rumor akan semakin sulit dikendalikan. Sesuatu yang benar akan menjadi salah, dan yang salah akan semakin salah. Bahkan yang salah bisa saja menjadi benar,” timpalnya.
Karenanya, Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996-1999 itu sangat menyesalkan jika AH tidak merespon rumor yang menerpanya. Sebab kata Dia, semakin lama AH berdiam diri, rumor tersebut sangat berpeluang menggeroti reputasi dan citra partainya.
“Untuk memulihkan reputasi dan citra bukan perkara mudah. Perlu penanganan sungguh-sungguh dan memerlukan waktu lama dalam memulihkan reputasi dan citra partai. Padahal, waktu Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak sudah dekat. Kalau rumor tersebut terus berkembang, partai yang dikomandoi AH akan mengalami kehancuran reputasi dan citra. Hal ini secara langsung akan mempengaruhi elektabilitas partai tersebut,” tandasnya.
“Munaslub memang akan jadi pilihan yang tepat bila AH tidak dengan cepat mengatasi rumor skandal tersebut. Munaslub tentu menjadi pilihan untuk menyelamatkan partai, terlepas benar atau tidaknya rumor skandal tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya, kader Partai Golkar Papua, Paskalis Kossay mengaku gundah dan gerah akan isu yang menerpa Ketum AH. “Secara Etimologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata implikasi adalah keterlibatan atau keadaan yang terlibat. Sedangkan kata skandal adalah perbuatan yang memalukan atau perbuatan yang menurunkan martabat. Kedua kata ini menjelaskan kepada kita bahwa keterlibatan dari perbuatan yang memalukan ini merusak citra baik dari Partai Golkar. Karena itu saya sengaja mengangkat topik atau judul tulisan diatas supaya kita semua atau para kader partai Golkar dapat mencermati dampak buruk yang akan ditimpa pada partai Golkar,” kata Pascalis dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021)
.
Politisi Senior Golkar lainya, yakni Erwin Ricardo Silalahi juga mendesak Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjawab jujur terkait isu dugaan persilingkuhan yang dihembuskan seorang perempuan bernama Rifa Handayani.
Pasalnya menurut Erwin, jika benar Ketua Umum Parpol inisial AH yang dilaporkan ke mabes Polri dan Komnas HAM adalah Airlangga Hartarto, maka bukan tidak mungkin akan merugikan suara Golkar di Pemilu 2024 mendatang.
“Benar atau tidak, Airlangga Hartarto harus segera memberikan keterangan atau klarifikasi. Jika tidak Golkar yang akan dirugikan,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).
Masih menurut Erwin, Airlangga Hartarto bukan saja harus bertanggungjawab atas dugaan perbuatan perselingkuhannya, tapi juga bertanggungjawab menjaga nama baik partai.
“Terlebih Dia kan masuk kabinet sebagai pembantu Presiden. Jangan sampai jabatannya sebagai menteri rusak gara-gara isu pribadi. Saya kira, ini akan merugikan Pak Presiden Jokowi, dan merugikan negara,” tegasnya.
Untuk itu, Erwin berharap, Presiden Jokowi turun tangan untuk mendesak Airlangga Hartarto jujur dalam kasus tersebut.
“Selain Presiden, saya juga berharap, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung, para sesepuh Partai Golkar lainnya seperi pak HM Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhut dan Agung Laksono segera memanggil Airlangga. Ini kasus tidak main-main, jangan dibiarkan begitu saja,” tegasnya.
Jika isu perselingkuhan itu tidak benar kata Erwin, Airlangga tinggal memberikan bantahan ke publik.
“Jangan hanya diam, publik akan semakin meraba-raba dan apada akhirnya sekali lagi Golkar yang akan dirugikan, kalau merasa isu itu tidak benar bantah dong! Atau jika memang kasus tersebut benar adanya, ya saya minta dengan kesatria Airlangga mundur saja dari Golkar,” tukasnya.