Jakarta, JurnalBabel.com – Selama tiga tahun berturut-turut, Indonesia sukses swasembada beras. Kesuksesan ini pun diganjar penghargaan Certificate of Acknowledgement oleh Internasional Rice International Rice Research Institute (IRRI).
Prosesi penyerahan penghargaan itu, dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022). Penghargaan diserahkan langsung Direktur Jenderal IRRI Jean Balie ke Presiden Jokowi.
Di acara itu, hadir pula Representasi Organisasi Pangan Dunia (Food and Agricultural Organization/FAO) untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal.
Di acara itu, Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Seskab Pramono Anung, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, serta perwakilan petani.
Menurut Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, penghargaan ini menjadi bukti mereka memberikan apresiasi bahwa Indonesia mampu menjaga ketahanan pangannya. Dengan kata lain Indonesia kembali mampu melakukan swasembada pangan.
“Usaha keras ini tentu tidak lepas dari kerja keras Kementrian Pertanian (Kementan) yang dikomandoi Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo atas petunjuk Presiden,” kata Irma Suryani dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/8/2022).
Lebih lanjut Irma berpandangan tidak berlebihan jika IRRI memberikan penghargaan ini, karena disaat pendemi pun Kementan merupakan salah satu yang mampu menjaga pertumbuhan.
“Dengan posisi ini saya sebagai pemerhati pertanian, tentu memberikan apresiasi yang tinggi kepada pak menteri dan jajaran nya. Mulai dari food estate sampai pada menggalakkan sorgum sebagai bahan pengganti gandum,” tuturnya.
Sekedar informasi, sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.
Anggota Komisi IX DPR ini menambahkan ketergantungan Indonesia pada impor gandum ini sudah masuk fase mengkhawatirkan. Ia bahkan menyinggung berapa besar devisa negara yang tersedot untuk itu.
“Oleh karena itu, menurut saya sudah tepat Mentan menggalakkan penanaman sorgum sebagai bahan pengganti gandum,” pungkasnya. (Bie)