Jakarta, Jurnalbabel.com—Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang penting bagi kemajuan perekonomian negara. Dalam lamannya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyebutkan bahwa jumlah mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha, kontribusi UMKM terhadap terhadap Produk Domestic Bruto (PDB) juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Namun demikian masalah keberlanjutan bisnis dan kelestarian lingkukan menjadi isu penting bagi UMKM dalam mengembangkan bisnisnya. Menyadari hal tersebut tersebut Universitas Mercu Buana menggelar seminar berjudul “MSMEs Management Development to Achieve Business Sustainability and Environmental Sustainability: Viewed from Various Management Perspectives (Marketing, Finance, Human Resource, and Operation)” pada Rabu (15/02). Acara ini diikuti tidak kuran dari 50 peserta dan dihadiri pejabat setempat.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) merupakan bagian dari tridharma Perguruan Tinggi, selain pengajaran dan penelitian. Univeristas Mercu Buana sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang didorong LLDIKTI III menjadi World Class University mengemban amanah tersebut dengan melakukan kolaborasi bersama dengan Univisiti Malaysia Trengganu (UMT) dalam pelaksanaan program tersebut.
Para pembicara yang berasal dari Universitas Mercu Buana umumnya membahas bagaimana UMKM membuat memperkuat manajerial dan membuat strategi bisnis dengan memamfaatkan social media. Sebagian lainnya menyoroti pentingnya pengembangan ekowisata dan pengelolaan limbah.
“Pentingnya terbuka pada digital marketing, karena marketing merupakan tombak terkahir penjualan produk sebelum sampai ke end-user. Oleh sebab itu pelaku UMKM harus dapat mengikuti perkembangan yang ada dalam digital marketing seperti memanfaatkan social media dan marketplace,” jelas Arief Bowo Prayoga Kasmo, S.E, MM, Ph.D.
Sementara itu Dr. C. Catur Widayati, SE.,MM menyampaikan mengenai ekowisata merupakan salah satu sumber menambah pendapatan masyarakat dan daerah. “Jika dilihat dari segi sosial budaya, wisatawan dikenalkan dengan kebudayaan, adat istiadat, kesenian serta keindahan alam dan kepribadian bangsa,” tambah Catur.
Pada kesempatan tersebut Professor Dr. Yusliza Mohd Yusoff dan Dr. Zikri Muhammad. Prof. Yusliza dari UMT menyampaikan pentingnya setiap UMKM memiliki keunikan masing-masing sebagai bagian dari kekuatan dalam keberlanjutan bisnis. “Karena itu komunikasi yang baik dan tetap focus terhadap tujuan adalah kunci dalam keberlanjutan bisnis,” tambah Zikri.
Dosen UMB lainnya yang menjadi pemateri dalam acara ini antara lain untuk tema: Pemasaran; Dr. Daru Asih, M.Si (Strategi Pemasaran untuk Meningkatkat Penjualan UMKM di Bantar Jaya, Ranca Bungur, Bogor), Dr. Tafiprios, S.E, MM (Implementasi Marketing Strategy Produk UMKM), Arief Bowo Prayoga Kasmo, S.E, MM, Ph.D (Digital Marketing Management in Micro, Small and Medium Enterprises), dan Dr. Yuli Harwani, S.E, MM (Development of Product Innovation Expansion for MSME Group’s in Bantarjaya Village, Rancabungur Bogor), Operation; Dr. Sonny Indrajaya, MM (Manajemen Operasional Bagi Berkesinambungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Bogor) dan Mas Wahyu Wibowo, MBA, Ph.D (Food waste reduction strategy for SMEs), Dr. Deden Kurniawan (Increase The Potential of Quality Management To Expand The Relationship With The Parties Bantarjaya Village, Bogor), Human Resource; Dr. Agus Arijanto, MM (Strengthening Leadership Patterns for the sustainable of the MSME Group’s in Bantarjaya village, Rancabungur, Bogor), dan Finance; Dr. Sri Marti Pramudena, S.E, M.M (Kesehatan Keuangan Melalui Literasi Keuangan di UMKM Desa Bantar Jaya Kecamatan Ranca Bungur Kabupaten Bogor). Tourism; . Dr. Catur Widayati S.E, MM (Green Entrepreurship Berbasis Kearifan Lokal untuk Mendukung Daya tari eco-tourism berkelanjutan di distric Rancabungur Bogor). (red)
Reporter : Dudi Hartono