Jakarta, JurnalBabel.com – Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat atau pemilih untuk hati-hati dalam memilih calon pemimpin dalam konteslasi Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang. Terutama dalam hal adanya politik uang atau money politic didalamnya.
Anwar Hafid mengatakan, Pemilu adalah sirkulasi kepemimpinan bahwa setiap Pemilu adalah bagian hak rakyat untuk menentukan masa depannya 5 tahun yang akan datang.
“Bayangkan Bapak/Ibu sekalian, kalau masa depan kita ditentukan oleh sekelompok orang kecil yang punya uang yang menentukan masa depan kita yang mana itu yang memiliki uang dengan cara membeli suara,” kata Anwar Hafid dikutip dari sebuah video di akun instagramnya anwarhafid14, Selasa (19/12/2023).
Menurut Anggota Komisi V DPR, calon pemimpin atau wakil rakyat yang lahir dari hasil politik uang, maka pemilih atau rakyat yang memilihnya tidak bisa berharap banyak yang bersangkutan peduli pada rakyat.
“Kalau itu kita lakukan Bapak/Ibu sekalian, jangan pernah berharap banyak kepada pemimpin. Pemimpin yang lahir karena membeli suara rakyat, pasti dia tidak punya kepedulian. Kenapa? karena dia bilang sudah beli ente punya,” ungkapnya.
Sebab itu, mantan Bupati Morowali ini kembali mengingatkan agar masyarakat memilih dengan akal sehat dan hati nurani. Agar suara rakyat tidak disia-siakan oleh para pemimpin terpilih.
“Masyarakat sadar bahwa 2024 akan memilih Presiden, Anggota Dewan, Kepala Daerah, mari kita gunakan akal sehat dan hati nurani kita karena sesungguhnya masa depan kita ditentukan oleh satu hari,” pungkasnya.
(Bie)