Jakarta-Jurnalbabel.com-Polemik di seputar berita penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet hari-hari ini memancing Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto ikut angkat bicara.
Pernyataan Yandri itu disampaikan saat ditanya ihwal persiapan koalisi pengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno jika polisi menetapkan kabar pemukulan Ratna Sarumpaet sebagai kabar bohong atau hoax. Ratna sebelumnya disebut dipukuli saat berada di Bandung, Jawa Barat pada 21 September lalu.
Sedangkan pada Rabu siang, saat konferensi pers, Kepolisian menyebutkan Ratna tak dipukuli, melainkan menjalani operasi plastik di sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat. Yandri mengakui polemik dugaan pemukulan Ratna ini sudah menjadi perbincangan publik. Dia pun mendorong Ratna untuk memberikan keterangan sejelas-jelasnya terhadap masalah itu.
“Kalau PAN menyarankan Bu Ratna keluar dari persembunyiannya, jelaskan apa adanya, pertanggungjawabkan sepengetahuan Bu Ratna apa yang sebenarnya terjadi,” ujar juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ini.
Kepada para wartawan di kompleks Parlemen, Senayan, ia mengatakan pembelaan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terhadap Ratna Sarumpaet sebagai terduga penganiayaan bukan sikap resmi koalisi. Yandri mengatakan pembelaan itu murni sikap Prabowo yang sedang menghibahkan dirinya sebagai calon presiden.
“Enggak, ini bukan masalah koalisi. Enggak ada masalah koalisi. Kalau Pak Prabowo menanggapi itu kan hanya unsur kemanusiaan saja,” ungkap Yandri di Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.
(fadli)