Jakarta, JurnalBabel.com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Indonesia Youth Movement bertajuk Meraih Sukses di Era Next Normal, Ahad (31/3/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Syaikhu mengaku senang berada di tengah-tengah para pemuda.
Menurutnya, bonus demografi yang sedang dialami oleh Indonesia saat ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
“Bahagia sekali saya hari ini hadir di tengah-tengah anak-anak muda,” ujar Syaikhu.
Ia menyoroti populasi pemuda usia 17-40 tahun yang terus meningkat di Indonesia.
“Kita menyebutnya dengan istilah bonus demografi. Bonus ini adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan dengan bijak,” lanjutnya.
Pemuda, menurut Syaikhu, adalah kunci dalam menorehkan tinta emas peradaban. Seperti halnya para pemuda pada 1928 yang gigih menyatukan Indonesia, generasi muda saat ini juga memiliki tanggung jawab untuk mengorek sejarah dan memperkuat persatuan.
“Wajah dan jiwa seperti itulah yang dimiliki Para Pemuda pada 1928. Semangatnya meledak-ledak untuk menyatukan Indonesia,” tegas Syaikhu.
Dalam fase pencarian jati diri, setiap individu mengalami tantangan. Puber biologis dan puber ideologis menjadi tahap kritis. Syaikhu menekankan pentingnya menemukan identitas diri dengan baik agar dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan rasional.
Sejarah negeri ini ditulis oleh pemuda. Dari Boedi Oetomo hingga Gerakan Reformasi 1998, pemuda selalu berkontribusi dalam menuliskan hitam-putihnya buku kehidupan bangsa.
“Begitulah pemuda. Mereka sebuah entitas yang tak bisa lepas dari setiap episode perjalanan sejarah negeri ini,” ucap Syaikhu.
Lebih lanjut Syaikhu mengemukakan, dalam keberagaman, pemuda harus merawat Indonesia yang majemuk dengan semangat persatuan.
“Sumpah yang hingga kini dan seterusnya akan selalu relevan untuk merawat Indonesia yang majemuk,” pungkasnya.