Jakarta, JURNALBABEL – Capres no urut 02 Prabowo Subianto melontarkan nada merendahkan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut apa yang disampaikan. Prabowo sudah membodohi rakyat.
“Ajakan Pak Prabowo untuk tidak mempercayai bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 persen adalah sebuah pembodohan kepada rakyat,” kata juru bicara PSI Dedek Prayudi kepada wartawan, Sabtu (30/3/2019).
Dedek yakin Prabowo tahu betul soal data pertumbuhan ekonomi RI. Merujuk pada catatan sejumlah lembaga nasional dan internasional, Dedek menyebut, pertumbuhan ekonomi RI hingga 2018 sebesar 5,17 persen.
“Kami yakin Pak Prabowo tahu bahwa data nasional dan internasional dari lembaga-lembaga kredibel mencatat pertumbuhan ekonomi kita meningkat terus dari tahun ke tahun, dan pada 2018 lalu tercatat 5,17 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi dunia, yakni 3,7 persen,” ujarnya.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi di kawasan ASEAN. Bahkan Indonesia adalah satu-satunya negara dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat di kawasan ASEAN,” imbuh Dedek.
Dia kemudian menyinggung sejumlah pernyataan Prabowo yang dinilai mengandung kebohongan. Dedek mencontohkan soal selang cuci darah RSCM yang disebut Prabowo dipakai berulang kali. Pernyataan Prabowo itu telah dibantah RSCM.
“Kami mencatat bahwa Pak Prabowo setidaknya sudah melakukan delapan kebohongan besar pada tahun 2018, dan beberapa kebohongan lainnya pada 2019, termasuk soal selang RSCM yang dipakai berulang kali,” sebut Dedek.
Dedek juga menyinggung ucapan Prabowo yang kerap mengatakan utang pemerintah meningkat dan harga bahan kebutuhan pokok melambung tinggi.
“Bahwa harga naik, ini juga sangat terkendali. Saya yakin Pak Prabowo paham bahwa harga tidak mungkin tetap, apalagi turun, di tengah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pasti menyebabkan inflasi. Justru cuma di era Pak Jokowi inflasi rendah, stabil, dan terkendali, yakni 3 persen,” ujar Dedek.
“Sekarang warga desa yang dulunya miskin sudah punya handphone, motor, dan akses kepada internet. Ini bukan hanya soal kemampuan ekonomi, tapi juga program kesehatan yang semakin terjangkau, pendidikan gratis, dan pemerintahan yang efektif,” tegas dia.
Sebelumnya, Prabowo mengaku heran terhadap elite yang selalu mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bagus.
Padahal, kata Prabowo, rakyat tak merasakan adanya pertumbuhan ekonomi.
“Elite sana bilang ekonomi bagus. Pertumbuhan bagus. Jadi kalau mereka ngomong harus pakai logat asing gitu lo. Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5 persen. Lima persen ndasmu!” kata Prabowo saat berkampanye di area Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/3/2019). (Joy)
Editor: Bobby