Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR, Anas Thahir, menyoroti penggunaan obat dan bahan-bahan impor yang mendominasi penggunaan obat di Indonesia yang mencapai 90 persen.
Ia mengungkapkan, penggunaan obat dan bahan-bahan impor ini dikeluhkan banyak pihak. Termasuk dirinya yang juga anggota komisi IX DPR yang membidangi masalah kesehatan, terus memprotes kepada pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sayangnya, kata Anas, setiap tahun tidak ada perubahan.
Demikian dikatakan Anas Thahir dalam rapat dengan pendapat umum Baleg DPR dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi Indonesia) dan Perhimpunan Pengusaha Klinik Indonesia (PERKLIN) dalam rangka penyusunan RUU tentang Kesehatan, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
“Semua menyatakan ingin merubah, Presiden juga menyatakan gunakan produk lokal sebanyak-banyaknya, tetapi pada kenyataannya tidak berubah,” kata Anas Thahir.
Sebab itu, Anas Thahir meminta RUU yang diusulkan oleh DPR dan sudah masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) prioritas 2022, mengakomodir masalah tersebut dengan tegas.
“Saya kira pada UU yang akan kita bahas nanti, itu harus mengakomodasi ini. Bagaimana persoalan bahan-bahan impor ini bisa dibatasi setegas mungkin melalui UU, sehingga siapa pun yang terlibat didalamnya harus tunduk. Sebab kalau tidak ada UU yang tegas, keinginan kita akan sama saja dengan tahun-tahun berikutnya terjadi,” pungkas politisi PPP ini.
(Bie)