Jakarta, JurnalBabel.com – Presiden DPP Konfederasi Sarikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi), Syaiful Bahri Anshori menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan nasib buruh. Sebab perbaikan nasib buruh merupakan salah satu latar belakang dibentuknya Sarbumusi. Bersama Sarbumusi, katanya, buruh lebih terarah dan fokus meraih kesejahteraan.
“Sarbumusi tak akan pernah lelah untuk memperjuangkan nasib buruh,” kata Syaiful Bahri seperti dikutip dari nuonline saat memberikan pengarahan dalam acara Rapat Besar II Gerakan Basis Sarbumusi PT SKF Indonesia di Cianjur, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/12/2020).
Menurutnya, Sarbumusi bukan hanya hadir untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan membela kepentingannya, tapi juga mengajari buruh untuk memahami hak dan kewajibannya dalam bekerja. Sebab, dua hal itu harus berimbang diterima dan dilakukan oleh buruh. Jadi, selama hak dan kewajiban buruh terpenuhi, dijamin akan tercipta kondusifitas dalam perusahaan.
“Sarbumusi juga membimbing anggotanya untuk tahu dan sadar hukum,” ujarnya.
Syaiful Bahri menegaskan, sebagai organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama, Sarbumusi tak boleh lepas dari sikap-sikap dasar NU dalam menjalani kehidupan baik sebagai buruh maupun warga masyarakat. Sifat-sifat yang ramah, toleran, dan moderat harus ditonjolkan.
“Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin saat ini sangat dibutuhkan di tengah tampilan sebagian gerakan Islam yang kerap memperlihatkan kekerasan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syaiful Bahri menyatakan bangga terhadap Sarbumusi karena selain diisi oleh buruh pinggiran dan mustadl’afin, juga ikut bergabung buruh kelas menengah seperti dari PT. SKF Indonesia, Panasonic dan PT. Holcim Indonesia.
“Ini sangat membanggakan saya karena Sarbumusi mempunyai corak dan warna lain dengan bergabungnya teman teman ini,” pungkasnya. (Bie)