Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Rahmat Muhajirin, menyayangkan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, yang mengaku mendapat informasi pergerakan teroris muda yang sengaja dilatih untuk menebar teror kepada beberapa pihak.
Sekelompok anak muda itu dilatih secara khusus untuk melakukan aksi teror kepada pihak tertentu yang secara khusus dipilih atau VVIP (Very-Very Important Person).
Pernyataan Mahfud tersebut dikatakan saat memberi sambutan dalam acara Penyerahan Hasil Evaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Kementerian atau Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa yang juga digelar secara live, Rabu (16/12/2020) malam.
Menurut Rahmat, seharusnya Mahfud MD bisa menahan diri untuk menginformasikan hal itu kepada publik. Meskipun ia menduga Mahfud MD menyampaikan informasi itu ada dasarnya.
Di satu sisi, lanjut Rahmat, di pemerintahan sudah ada pembagian tugas dalam masalah penanganan terorisme, yakni Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Seharusnya, tambah dia, Mahfud MD berkoordinasi dengan BNPT agar segera menindaknya apabila memiliki bukti.
“Kalau hanya bicara saja ini bikin masalah baru lagi. Sasarannya ini ke siapa lagi? Nanti menyasar pihak-pihak tertentu yang kurang bagus,” kata Rahmat Muhajirin kepada jurnalbabel.com, Sabtu (19/12/2020).
“Pernyataan Mahfud MD itu mau menyasar siapa lagi? Ini menyasar kaum muda organisasi kepemudaan yang mana lagi ini,” imbuhnya.
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan seharusnya Mahfud MD tidak perlu menyampaikan informasi itu kepada publik. Cukup dikoordinasikan dengan BNPT maupun pihak terkait lainnya, kemudian melakukan tindakan tegas bila sudah memiliki bukti.
“Ini menyasar isu apalagi ini. Seharusnya tidak perlu disampaikan seperti itu, tindak saja gitu loh,” tegasnya.
Legislator asal Jawa Timur ini juga mengkritik pernyataan Pemerintah untuk fokus menangani masalah pandemi Covid-19. Di sisi lain, banyak pejabat negara yang berkomentar justu membuat gaduh.
“Jadi kita terpecah. Mana dulu ini? Mau selesaikan pandemi, pemulihan ekonomi atau yang mana dulu,” pungkasnya. (Bie)