Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi X DPR yang membidangi masalah pendidikan, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyatakan dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar oleh Pemerintah pusat pada Januari awal tahun depan, harus dengan melihat kondisi di masyarakat.
“Pada prinsipnya saya mendukung. Terus melihat juga kondisi di masyarakat. Artinya kita tidak bisa memaksakan kalau orang tua keberatan, ya harus dikasih kesempatan juga bagi anak-anak tetap bisa melakukan pembelajaran secara virtual,” kata Illiza saat dihubungi, Rabu (9/12/2020).
Menurutnya, dalam kondisi pandemi ini, tidak semua daerah sama tingkat penularannya. Ada wilayah-wilayah yang memang sejak awal seperti di Aceh, KBM tidak dihentikan secara total. Tetapi ada sistem shif atau bergantian belajar tatap mukanya.
“Di Aceh Besar memang tidak ada peningkatan kasus terjangkitnya siswa di sekolah. Tetapi wilayah lain, katakan lah DKI dan sebagainya yang masih sangat rawan, saya pikir itu harus menjadi pertimbangan,” jelasnya.
Sehingga, politisi PPP ini menegaskan ada daerah yang bisa melaksanakan sekolah tata muka ada yang tidak. Semuanya itu kembali kepada pemerintah daerah atau Pemda yang benar-benar mengetahui kondisi penyebaran Covid-19 di daerahnya.
Legislator asal Aceh ini menambahkan keinginan masyarakat agar sekolah tatap muka dibuka kembali. Hal ini katanya harus diatur dengan baik, sehingga sekolah tatap muka bisa berjalan, penyebaran virus juga tidak yang masif.
“Dengan kebiasaan baru, siswa harus beradaptasi dengan itu,” ujarnya. Illiza berharap ada jalan keluar dari penyebaran covid-19 ini dengan sudah adanya vaksin yang berasal dari China. (Bie)