Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Gerindra, Hendrik Lewerissa, menilai keputusan Pemerintah menaikan harga BBM adalah keputusan yang sangat tidak populer bagi masyarakat. Terutama dalam konteks waktu, dimana saat ini masyarakat paham kenaikan itu terjadi ditengah harga minyak dunia yang relatif menurun.
“Tidak mudah dihadapi masyarakat karena masyarakat dalam proses pemulihan ekonomi pasca Covid-19 yang terjadi 2 tahun setengah. Jadi memang tidak mudah hadapi situasi kenaikan harga BBM,” kata Hendrik Lewerissa dalam rapat dengan pendapat dengan Dirut PT Pertamina, Kamis (8/9/2022).
Solusi untuk atasi masalah tersebut, Hendrik meminta Pemerintah memastikan pasokan BBM Solar kepada nelayan di desa-desa nelayan. Sebab, fakta yang mereka hadapi dengan harga yang relatif tinggi sebelumnya kenaikan BBM, tentu betapa sulitnya kondisi nelayan.
Sebab itu, legislator asal Maluku ini meminta PT Pertamina memastikan ada pembangunan pertashop-pertashop atau lembaga penyalur BBM resmi berskala kecil dari Pertamina di perkampungan nelayan.
“Jalan keluar yang solutif adalah memastikan ada pembangunan pertashop di perkampungan nelayan, sehingga nelayan punya akses yang mudah untuk dapatkan BBM dengan harga yang relatif sama dengan SPBU,” jelasnya. (Bie)