Jakarta, JurnalBabel.com – Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Aras berharap Ketua Umum Terpilih partainya Suharso Monoarfa pintar-pintar membagi waktu dengan jabatannya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
“Berharap dia bisa membagi waktu dan tentu memprioritaskan juga kepentingan organisasi,” kata Muhammad Aras kepada jurnalbabel.com, Minggu (20/12/2020).
Sebelumnya, Muktamar IX PPP 2020 yang berlangsung 18-21 Desember 2020 di Makassar, Sulawesi Selatan, memilih Suharso Monoarfa sebagai ketua umum periode 2020-2025 dan ketua tim Formatur. Suharso ditetapkan sebagai Ketua Umum terpilih lantaran menjadi satu-satunya kader PPP yang mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum.
Menurut legislator asal Sulawesi Selatan ini, jangan sampai tugas sebagai ketua umum partai bertabrakan dengan tugasnya sebagai menteri.
“Beliau kan pejabat negara, beliau menteri, tentu harus mengatur waktu kapan untuk mengurus organisasi partai dan kapan mengurus negara. Jangan sampai tugasnya berantakan,” ujarnya.
Lebih lanjut anggota komisi V DPR ini tidak ada masalah ketua umum partai rangkap jabatan sebagai menteri. Pasalnya, sebut dia, jabatan sebagai ketua umum partai ini tidak ada jam kantornya.
“Selesai jam kantor di kementerian bisa saja mengurus partai. Di sela-sela kunjungan misalnya kalau sudah selesai urusan dinas bisa urusan partai,” tuturnya.
Aras menambahkan, semua ketua umum partai yang menjadi menteri Presiden Jokowi tidak mengabaikan tugasnya sebagai pejabat negara.
“Saya pikir semua ketua-ketua partai yang masuk jadi menteri itu juga mereka juga sukses mengurus partainya,” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah Suharso perlu menunjuk Ketua Harian PPP agar tugasnya fokus sebagai menteri, Aras mengatakan hal itu belum diputuskan. Hal itu menjadi kewenangan empat orang formatur yang ditunjuk Suharso untuk menyusun struktur pengurus DPP PPP periode 2020-2025.
Empat anggota formatur itu adalah Mardiono, Arsul Sani, Erma Lena, dan Amir Uskara.
“Tergantung kepada formatur, beliau melihat apakah dia mampu kerjakan sendiri atau harus didelegasikan sebagian ke ketua harian atau wakil ketua umum. Tergantung dari kesepakatan formatur,” jelasnya.
Tugas Suharso
Aras yang juga menjadi panitia lokal Muktamar IX PPP 2020 ini mengharapkan agar PPP dibawah pimpinan Suharso dapat mengakserasi pergerakan partai, selalu meningkatkan elektoral partai agar lolos verifikasi pemilu dan lolos parlementary threshold yang akan datang.
Selain itu, Aras menjabarkan dalam Muktamar Suharso diminta melaksanakan atau memenuhi beberapa target partai. Pertama, harus mengkonsolidasi semua kekuatan dan merangkul semua teman-teman yang ada di seluruh tingkatan.
“Kedua, harus juga merekrut tokoh-tokoh yang bisa menjadi magnet bagi masyarakat untuk bersama dengan PPP,” katanya.
Terkait apakah PPP akan mengganti logo partainya agar lebih moderen, Aras mengatakan di dalam Muktamar hal itu tidak dibahas. Pasalnya, semua kader sudah sepakat dengan logo saat ini.
“Tidak dibahas ganti logo, karena sudah bulat dengan gambar kabah dan tidak bisa diganggu gugat untuk sementara,” katanya. (Bie)