Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi X DPR, Adde Rosi Khoerunnisa, menyoroti ujian Tes Kemampuan Akademik atau TKA yang menjadi tolak ukur bagi siswa SD, SMP, SMA, untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Meski ujian TKA ini tidak menentukan kelulusan siswa, kata Adde Rosi, hal itu memunculkan masalah baru yakni kesehatan mental.
“Jadi sekarang masalah yang timbul anak-anak sudah les sana sini, belajar sana sini, akhirnya bukan membuat fokus mereka terhadap ujian TKA ini, tetapi muncul masalah baru mental health,” kata Adde Rosi dalam rapat kerja Komisi X DPR dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Aci sapaan akrab Adde Rosi mengatakan, masalah kesehatan mental siswa dalam ujian TKA ini berkaitan dengan guru wali yang merupakan program yang digagas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendidasmen).
Program guru wali ini adalah program pendampingan yang bertujuan membantu perkembangan siswa secara holistik, mencakup aspek akademik, karakter, kompetensi, dan keterampilan hidup.
“Ini berkaitan dengan program pak Menteri soal guru wali ditugaskan seperti guru BK. Selain membimbing secara akademis, tapi juga membimbing secara psikologis,” ungkapnya.
Sebab itu, politisi Partai Golkar mempertanyakan apakah Kemendidasmen sudah mempersiapkan secara matang ujian TKA ini secara akademik dan juga kesehatan mental.
“Guru BK, Wali Kelas, Guru Wali yang sudah dipersiapkan oleh pak menteri bisa mendampingi anak-anak agar siap jalani ujian TKA,” ujarnya.
Legislator asal dapil Banten ini menandaskan, pendampingan psikologis siswa ini perlu dilakukan agar kesehatan mental siswa ini terjaga dan siap mengikuti ujian TKA tersebut.
“Saya berjuang atas nama orangtua murid, karena sekarang anak saya sudah stres, murung. Sudah les sana sini, kok dia tidak mau bermain, tidak mau melakukan aktivitas lain, gara-gara urusan ujian TKA ini,” kata Adde Rosi.
