Jakarta, JurnalBabel.com – Pakar komunikasi politik, Hendri Satrio, berpandangan wacana pemakzulan Presiden Jokowi merupakan hak setiap bangsa. Namun, kata dia, semuanya itu tergantung pada hak rakyat dan wakil rakyat di Senayan.
“Itu hak, semua tergantung rakyat dan wakil rakyat. Jadi kita lihat saja bagaimana respon rakyat dan wakil rakyat,” kata pria yang biasa disapa Hensat ini saat dihubungi, Senin (15/1/2024).
Menurutnya, sejauh ini tidak ada alasan yang kuat untuk memakzulkan Presiden Jokowi dari tahta kepemimpinannya.
“Kita tunggu saja dari mahasiswa. Kalau ada reaksikan bisanya wakil rakyat baru bereaksi. Jadi jangan mengharap wakil rakyat bereaksi duluan juga,” tegas founder lembaga survei KedaiKopi ini.
Wacana pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkembang di masyarakat dalam beberapa hari terakhir. Wacana itu menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Usul pemakzulan Jokowi bermula dari pertemuan tokoh-tokoh yang tergabung di Petisi 100 dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Selasa (9/1/2024).
Beberapa tokoh yang ikut dalam kelompok itu adalah Faizal Assegaf, Marwan Batubara, hingga Letjen Purn Suharto. Mahfud mengungkap isi pembicaraan itu ke publik. Dia menyebut para tokoh ingin Pemilu 2024 berjalan tanpa presiden.
Wacana itu pun berkembang di ruang publik. Ketua DPR Puan Maharani tak masalah dengan usulan itu, tetapi ia memilih menjalankan pemerintahan sesuai konstitusi.
(Bie)