Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi II DPR, Zulfikar Arse Sadikin, menilai klaim Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia bahwa dunia usaha menginginkan Pemilu 2024 diundur mencederai apa yang menjadi komitmen Presiden Jokowi.
Sebab, kata Cak Zulfikar, Presiden Jokowi ingin periode kedua atau periode terakhirnya itu berakhir dengan warisan yang sangat baik dan makin baik.
“Itu (komitmen Jokowi) harus kita dukung. Menurut saya, usulan itu bisa mengganggu apa yang menjadi komitmen Pak Jokowi,” tegas Zulfikar saat dihubungi wartawan, Senin (10/1/2022).
Dia menambahkan, jika Indonesia bisa menyelesaikan apa yang menjadi komitmen Presiden Jokowi ini, maka bangsa Indonesia akan menjadi teladan bagi negara-negara di dunia yang demokrasinya sudah maju. Sebab, bangsa Indonesia bisa menjalankan apa yang diatur oleh konstitusi yang sudah ditetapkan bersama.
“Kalau apa yang menjadi komitmen Pak Jokowi bisa dituntaskan, itu akan menjadi teladan bagi kita semua dan bangsa kita bisa menjadi negara yang menyamai negara demokrasi yang lain. Banyak negara yang maju, banyak negara yang sejahtera, itu komit dengan konstitusi dengan konstitusi yang sudah mereka tetapkan,” paparnya.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan dalam kehidupan bernegara di pemerintahan ada tatanan dan aturan. Baik itu pemilu legislatif (pileg) maupun pemilu untuk eksekutif atau pemilu presiden (pilpres). Kemudian, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sudah jelas ketentuannya bahwa pemilu digelar setiap 5 tahun sekali.
“Apa pun yang terjadi, tetap dilaksanakan 5 tahun sekali. Kalau mau memperpendek, mau memperpanjang, ya tatanannya, aturannya dirubah dulu,” tegasnya.
Menurut legislator asal Jawa Timur ini, siapapun warga negara, apakah dari kalangan pengusaha, orang partai, atau presiden sekalipun, baiknya ikuti saja ketentuannya. Karena itulah aturan yang sudah ditetapkan di UUD.
“Enak kok kalau begitu (ikut aturan),” katanya. (Bie)