JurnalBabel.com – Wakil Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh, mengapresiasi langkah inovatif Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan (Ditresnarkoba Polda Kalsel) dalam upaya pemberantasan narkoba. Upaya itu dilakukan dengan meluncurkan aplikasi ‘Berdasi’.
Aplikasi tersebut, kata Khairul Saleh, diharapkan dapat mempermudah proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba.
“Dalam penegakan hukum kejahatan narkoba saya sangat apresiasi dan mendukung sekali kepada Polda Kalsel, dalam hal ini Direktorat Reserse Narkoba yang telah melakukan pemikiran konseptual yang inovatif,” kata Khairul Saleh dalam keterangannya, Jumat (24/11/2023).
Aplikasi Berdasi merupakan akronim dari “bekerja dengan data terintegrasi”. Aplikasi ini terintegrasi dengan sistem database pelaku kejahatan narkoba di Polda Kalsel dan 13 Polres jajaran.
Dengan demikian, petugas dapat mengakses data dengan mudah dan cepat, sehingga proses penyelidikan dan penyidikan menjadi lebih efisien.
“Aplikasi ini berupa pembuatan sistem database pelaku kejahatan narkoba secara digitalisasi secara integrasi dengan nama aplikasi mobile Berdasi,” tambahnya.
Ketua DPP PAN itu juga berharap kehadiran aplikasi tersebut dapat memaksimalkan pemberantasan kejahatan narkotika. Apalagi menurutnya perkara narkotika perlu ditangani dengan serius, karena termasuk kejahatan luar biasa.
“Saya mengharapkan bisa menunjang tugas kepolisian dalam memberantas kejahatan narkoba yang merupakan kejahatan extraordinary. Sukses buat Polda Kalsel,” ujarnya.
Sebagai informasi, Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan (Ditresnarkoba Polda Kalsel) resmi meluncurkan aplikasi Berdasi. Aplikasi tersebut dibuat untuk mempermudah pengusutan kasus narkotika.
“Jadi aplikasi ini membantu petugas dalam profiling, mapping, analisa data dan pengembangan jaringan narkoba secara cepat dan tepat melalui sistem terintegrasi antara Polda dan 13 Polres jajaran,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya di Banjarmasin, seperti dilansir dari ANTARA.
Adapun nama ‘Berdasi’ merupakan akronim dari kata ‘bekerja dengan data terintegrasi’. Hal ini sejalan dengan tujuan dibuatnya aplikasi tersebut, yakni mendorong penerapan sistem database atau basis data pelaku kejahatan narkoba yang terintegrasi.
Kelana menyebut pihaknya mengaktifkan data pengungkapan kasus enam tahun ke belakang baik di Polda maupun Satuan Reserse Narkoba di Polres jajaran. Harapannya semua data dapat terhimpun agar setiap upaya pengungkapan jaringan bisa lebih mudah berbekal bantuan digitalisasi data yang komprehensif.
“Termasuk upaya pengembangan jaringan gembong narkoba Fredy Pratama di Kalsel juga dilakukan dengan bantuan basis data di aplikasi ini,” jelasnya didampingi Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel AKBP Ernesto Saiser. (Bie)