Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Supriansa, menanggapi soal instruksi Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terkait potensi konflik Israel-Hamas yang dapat membangunkan teroris yang ‘tidur’.
Ia menganggap hal itu merupakan analisis yang baik dan Polri sudah seharusnya mengantisipasi gejolak di masyarakat jelang Pemilu 2024.
“Saya kira apa yang sudah disampaikan Bapak Kapolri di komisi III jauh-jauh hari sebelum terjadinya konflik Hamas itu adalah merupakan analisis yang sangat baik. Artinya, seluruh jajaran kepolisian yang juga mitra kerja komisi III memang harus lebih peka dan lebih mengedepankan antisipasi akan adanya letupan-letupan di masyarakat,” kata Supriansa dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).
“Apakah itu perbuatan teroris yang sedang terlelap lalu terbangun atau tindakan orang perorang yang cenderung bisa mengganggu situasi Kamtibmas di tengah-tengah masyarakat,” sambungnya.
Apalagi, Indonesia akan memasuki tahun politik di 2024. Supriansa ingin agar Polri memberikan suasana aman dan damai selama proses pemilu berlangsung.
“Tentu agenda politik nasional harus kita sukseskan dengan baik. Apalagi jika sudah ada ancaman kalau ada kelompok tertentu berkehendak ingin menggagalkan Pemilu 2024. Itu tidak boleh terjadi karena dapat mengancam keselamatan demokrasi bangsa yang sedang baik-baik ini,” katanya.
Selain peran TNI-Polri, Supriansa juga mengajak partisipasi masyarakat untuk melapor jika melihat sesuatu yang mencurigakan.
“Partisipasi masyarakat sipil dan tokoh masyarakat harus bergandengan tangan, sekaligus bisa memberikan informasi kepada pihak kepolisian jika ada hal-hal yang mencurigakan di lingkungan kita masing-masing,” pungkas politisi Partai Golkar ini.
Kapolri sebelumnya mengatakan, dampak perang Israel-Hamas perlu diantisipasi karena konflik itu dapat memotivasi para teroris yang ‘tertidur’ untuk melakukan aksi teror.
Untuk itu, Sigit meminta seluruh jajaran Korps Bhayangkara agar selalu waspada. Apa lagi, saat ini sudah masuk ke tahap Pemilu 2024.
Antisipasi dapat dilakukan dengan mitigasi dan pengawasan ketat pada lokasi-lokasi tempat para teroris ini berkumpul.
“Mau tidak mau kita tentunya harus waspada. Tentunya kita siapkan di semua wilayah kantong-kantong yang memang kita tengarai bahwa di situ banyak sel-sel tidur untuk betul kita awasi secara ketat,” katanya. (Bie)