JurnalBabel.com – Anggota Komisi X DPR RI, Adde Rosi Khoerunnisa, menegaskan penerima Program Indonesia Pintar (PIP) mulai tahun 2026 tidak hanya menyasar siswa SD hingga SMA/SMK, tetapi juga diberikan kepada peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK).
“Alhamdulillah, di 2026 berkat koordinasi antara Komisi X dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), insyaallah akan ada juga bantuan PIP untuk TK dan PAUD. Besarannya di angka 450 ribu,” kata Adde Rosi usai menyerahkan bantuan PIP secara simbolis di SD Negeri Cigadung 5, Pandeglang, Banten, Kamis (4/12/2025).
Ia mengakui, kuota penerima di jenjang PAUD/TK pada tahap awal belum terlalu besar, namun tetap menjadi langkah progresif pemerintah dalam memperkuat akses pendidikan sejak usia dini.
“Ini merupakan gebrakan luar biasa dari Kemendikdasmen dan Komisi X DPR RI,” tambahnya.
Menurutnya, dukungan bagi pendidikan PAUD sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang baru, yang mengatur kewajiban 13 tahun belajar—mulai dari PAUD hingga jenjang SMA.
“Karena PAUD kini menjadi bagian dari wajib belajar, maka pemerintah harus hadir memberikan bantuan, khususnya bagi masyarakat rentan miskin, miskin, dan sangat miskin. Agar wajib belajar 13 tahun bisa sukses, PIP untuk TK dan PAUD akan diluncurkan tahun 2026 mendatang,” jelasnya.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan, dana PIP merupakan hak penuh siswa dan tidak boleh dipotong oleh pihak mana pun, baik sekolah, oknum tertentu, maupun lembaga. Jika ada yang mencoba melakukan pungutan, masyarakat diminta segera melapor.
“DPR akan terus mengawasi agar bantuan benar-benar sampai ke siswa yang berhak. Pemberian PIP untuk PAUD dengan pengelolaan yang transparan bisa menjadi langkah penting untuk mencegah anak putus sekolah dan memastikan akses pendidikan sejak usia dini,” tegasnya.
Perluasan PIP ke jenjang PAUD/TK diharapkan dapat membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah, mulai dari seragam, alat tulis, tas, hingga keperluan pendidikan lainnya. Dengan demikian, anak-anak dapat mengenyam pendidikan sejak usia dini tanpa terbebani biaya.
Program ini juga diharapkan meningkatkan pemerataan pendidikan serta memperkuat fondasi belajar anak sejak usia dini sebagai investasi masa depan bangsa.
Sumber: banten.inews.id
