Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Mohamad Rano Alfath, menyatakan generasi muda harus menjadi garda terdepan memerangi terorisme dan radikalisme yang masih jadi persoalan serius yang harus ditanggulangi bersama. Terlebih, generasi ini menjadi sasaran utama terorisme dan radikalisme.
“Saya mengajak segenap lapisan masyarakat, khususnya generasi muda untuk menjadi garda terdepan dalam menangkal seluruh potensi ancaman terhadap kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat,” kata Rano Alfath dikutip dari serangnews.com, Rabu (29/9/2021).
Menurut Rano, generasi muda harus terlibat langsung dalam memerangi ancaman terorisme dan radikalisme yang bukan hanya terjadi di negara-negara sedang dilanda konflik, tapi juga di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, di Uni Eropa. Baik dengan ikut memberikan pendidikan kepada masyarakat, juga dengan karya-karya nyata di bidang yang digeluti.
Selain itu, lanjut Rano, generasi muda bisa ikut menyosialisasikan dan mempedomani empat pilar kebangsaan Indonesia yang terdiri dari Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
Rano menambahkan dengan memahami dan memegang teguh nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar ini, akan menjadi kekuatan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal bangsa.
“Karena terorisme ini kejahatan yang luar biasa, maka penanganannya harus dengan cara yang luar biasa juga,” ujarnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengingatkan agar segenap elemen bangsa ikut terlibat dalam pencegahan gerakan terorisme di Indonesia.
“Nah ini menjadi peringatan bagi kita, wake up call bahwa Indonesia sebenarnya juga sudah mulai disusupi ideologi-ideologi pemicu aksi radikalisme,” ungkapnya.
Legislator asal Banten ini menandaskan empat pilar kebangsaan harus dijaga dan dilestarikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Khususnya generasi muda.
“Selain pemerintah menggunakan hard power, kita sebagai masyarakat dan bangsa Indonesia harus menggunakan soft power untuk menangkal ideologi radikalisme,” katanya. (Bie)