Jakarta, JurnalBabel.com – Halal bi halal merupakan acara silaturahmi antara keluarga, tetangga atau rekan kerja yang memiliki hubungan dekat. Halal Bihalal sudah menjadi tradisi yang terus berkembang di masyarakat pada saat idul Fitri.
Pada Idul Fitri 1443 H ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendapat kesempatan bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (5/5/2022) malam. Didampingi Iriana, Jokowi menerima Erick Thohir dan istri, Elizabeth Tjandra.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga halal bi halal dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama putranya Didit Hediprasetyo di Istana Gedung Agung, Yogyakarta, pada Hari Raya Idul Fitri, Senin, (2/5/2022).
Direktur eksekutif Survey and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengatakan, halal bi halal yang diterima Jokowi secara khusus kepada Prabowo dan Erick Thohir tersebut dinilai sebagai simbol politik Jokowi merestui kedua tokoh tersebut untuk berduet pada pertarungan pilpres 2024 mendatang.
“Lebaran pertama itu Pak Prabowo berarti Pak Prabowo itu Capresnya, lebaran pertama itu berarti RI pertama, nah lebaran yang berikutnya itu Erick Thohir di Bali berarti cawapres itu Pak Erick Thohir. Selain itu kan setelah ketemu Pak Jokowi sebagai presiden di Jogja, Pak Prabowo juga langsung ketemu Bu Mega kan di Tengku Umar juga mengisyaratkan bahwa meminta restu juga gitu,” ujar Igor, Jumat (6/5/2022).
Lanjut Igor, pasangan Prabowo-Erick sangat berpotensi terwujud dan berpeluang mendapatkan dukungan dari orang nomor satu di Indonesia yaitu Presiden Jokowi untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya.
“Jadi konteksnya kalau yang diterima pertama kali (Halal Bi Halal) itu memang sangat layak dan harusnya menjadi RI 1, nah Pak Erick Thohir itu potensial jadi cawapres ini sebenarnya duet maut ya yang misalnya sangat berpotensi terwujud dan di endorse oleh Pak Jokowi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Igor mengatakan, baik Prabowo maupun Erick selama menjadi Menteri merupakan figur yang patuh dan loyal terhadap Jokowi dan hampir tidak pernah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Jadi ini potensial di endorse Pak Jokowi dari menterinya karena menterinya kan anak buahnya dan kalau kita lihat kan personifikasi Pak Prabowo dengan Bang Erick ini kan orang yang manut dengan Jokowi, orang yang misalnya gak membuat statemen-statemen yang dianggap misalnya menimbulkan kegaduhan,” bebernya.
Igor juga berpendapat jika keduanya benar menjadi calon pasangan capres dan cawapres dilihat dari latar belakang keduanya tentu menjadi pasangan yang ideal dan berpotensi besar untuk memenangkan kontestasi.
Keduanya, kata Igor dapat memantapkan atau melanjutkan program-program yang sudah dijalankan oleh Presiden Jokowi seperti halnya Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur.
Pasangan Pak Prabowo-Erick itu sebenarnya duet yang ideal karena yang satu berlatar belakang militer yang satu berlatar belakang sipil pengusaha, jadi itu semacam reinkarnasi dan itu bisa memantapkan atau menyempurnakan kelanjutan dari program-program pembangunan yang dilakukan oleh Pak Jokowi sekarang ini terutama IKN itu.” Jelasnya.
Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing menuturkan, pertemuan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir di Bali kemarin mengisyaratkan kedekatan yang sangat dekat, apalagi pertemuan tersebut didampingi istri-istri mereka.
“Ini kan pertemuan informal dan itu lebih dekat secara sikologis, secara sosiologis maupun secara antropologi atau budaya, jadi dua sosok ini sangat dekat sekali. Mereka juga duduk di kursi yang memang rileks (santai) bukan di kursi saat rapat atau saat duduk antara Presiden dan menteri,” kata Emrus saat dihubungi.
Buat Emrus, pertemuan tersebut terlihat Presiden Jokowi sedang memberikan arahan kepada mantan Presiden Intermilan tersebut. Namun, arahan yang disampaikan, kata Emrus tidak hanya untuk menjalankan tugas menteri tetapi juga arahan untuk melanjutkan tongkat estatet di tahun 2024 mendatang, baik sebagai Capres/Cawapres atau sebagai Presiden/Wakil Presiden.
“Saya memaknai ini Presiden sedang memberikan pengarahan dan besar kemungkinan bapak Erick Thohir mendapat restu dari bapak Presiden untuk maju Pilpres atau menjadi Presiden. Karena Presiden sangat senang kalau ada menterinya menggantikannya ke depan agar program kerjanya dilanjutkan,” ucapnya.
“Dan Erick Thohir figur yang tepat menggantikan Jokowi ke depan untuk melanjutkan pembangunan-pembangunan yang belum terselesaikan, seperti IKN dan bisa dikanjutkan oleh Erick Thohir pada periode akan datang,” pungkasnya. (Bie)