Jakarta, JurnalBabel.com – Menteri BUMN Erick Thohir meraih pujian atas kinerjanya melakukan transformasi BUMN.
Pujian itu diberikan oleh Eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair dalam sesi panel diskusi State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Nusa Dua Bali, kemarin.
Tony Blair menilai Erick sebagai menteri paling gemilang dan berhasil mengambil langkah tepat dalam mengatasi ekonomi Indonesia.
Pengamat BUMN, Kiki Rizki Yoctavian, mengatakan pujian yang diberikan oleh eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair sangat mendasar, setelah melihat kinerja cemerlang Erick Thohir dengan perkembangan BUMN yang semakin pesat karena berhasil melakukan transformasi di tubuh perusahaan plat merah.
“Pernyataan Tony Blair sangat mendasar. Saya melihat memang bisnis BUMN mengalami kemajuan signifikan sejak program transformasi dijalankan oleh Erick Thohir sebagai menteri BUMN,” kata Rizki Yoctavian saat dihubungi, Selasa (18/10).
Dikatakan Rizki, dengan total aset BUMN sebesar 630 miliar dolar AS atau sekitar Rp 8.978 triliun, program transformasi BUMN yang dilakukan Erick Thohir diharapkan mampu memberi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa Indonesia.
“Saya juga mengapresiasi pertumbuhan pendapatan BUMN selama 2021 naik 18,8% dari 2020 menjadi Rp 2.295 triliun atau sekitar USD160 miliar. Kemudian juga laba konsolidasi BUMN juga naik 838 persen dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124,7 triliun pada 2021. Semoga saja tahun 2022 pertumbuhan pendapatan BUMN akan lebih meningkat lagi,” paparnya.
Menurut pentolan Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) ini, penanganan kedepan BUMN akan semakin menarik di tengah merebaknya kewaspadaan terhadap resesi yang menimpa dunia. Pastinya ancaman resesi ini akan berimbas kepada arus perdagangan yang dilakoni juga oleh sektor swasta.
“Di sinilah pentingnya peran BUMN dalam menahan gempuran resesi yang mungkin akan terjadi. Sinergi dengan sektor swasta akan menguatkan posisi BUMN dalam menjaga pertumbuhan usaha di dalam maupun luar negeri,” ungkapnya.
Dijelaskan Rizki, jika sinergitas antara swasta dengan BUMN maka saling menguntungkan antara perusahaan swasta dan perusahaan BUMN. “Tinggal bagaimana masing-masing pihak dapat menjaga hubungan baik dalam berbagai kerja sama perusahaan,” jelasnya.
“Saya memberi saran kepada Menteri BUMN mungkin dapat lebih mendorong pertumbuhan SDM BUMN, agar lebih dapat melihat arus perkembangan dunia global sehingga mitigasi resiko dapat dibuat dan dijalankan pada saat terjadi tantangan. Negara juga diwajibkan memberi peran penting dalam memastikan suasana investasi dalam keadaan kondusif,” jelasnya lagi.
Rizki juga mengakui sepakat dengan pernyataan Tony Blair bahwa perlu ada sinergitas antara BUMN dengan swasta. Karena swasta juga memiliki pengaruh dalam menarik investor masuk ke satu negara.
“Saya juga sepakat pernyataan Tony Blair bahwa Tantangan BUMN di seluruh dunia adalah menggabungkan kekuatan tersebut tetapi juga memiliki disiplin dari sektor swasta sehingga menciptakan proyek yang terstruktur dengan baik dan dapat menarik investasi tambahan dari sektor swasta,” tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar SOE International Conference: Driving Sustainable & Inclusive Growth di Bali Nusa Dua Convention Center. Acara yang berlangsung pada 17-18 Oktober 2022 ini merupakan bagian dari Trade, Investment & Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.
Dalam sambutannya, Erick mengatakan, pihaknya terus melakukan transformasi BUMN secara menyeluruh sejak 2019. Transformasi yang baru mencapai 80 persen itu, ditargetkan rampung pada 1,5 tahun ke depan.
“Saya sangat bersyukur, kerja keras kami selama 3 tahun ini berbuah manis. Kinerja BUMN 2021 menunjukkan peningkatan yang signifikan,” tutur Erick.
Tak cuma itu, kepemimpinan muda dan perempuan sudah menunjukkan progress yang positif. Tahun lalu, kepemimpinan perempuan di jajaran direksi telah mencapai 15 persen dari target 25 persen. Sementara kepemimpinan muda, telah mencapai 5 dari target 10 persen pada 2023.
“Transformasi ini akan terus kami terus lakukan, agar BUMN dapat semakin memberikan kontribusi yang maksimal untuk Indonesia, dan mampu menjadi pemain global,” ungkap Erick.
(Bie)