Jakarta, JurnalBabel.com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyebut demokrasi yang berjalan di Indonesia semakin keluar dari relnya pada tahun 2022.
Ia menjelaskan, ciri-ciri demokrasi Indonesia itu terancam ditandai dengan adanya tindakan represi atas kebebasan berekspresi, kebebasan pers, partisipasi politik masyarakat yang lemah, serta kinerja pemerintahan yang belum optimal.
“Sepanjang tahun 2022, alih-alih mengalami perbaikan signifikan, justru tanda-tanda demokrasi keluar dari relnya semakin tampak dan menguat,” kata Syaikhu dalam Pidato Akhir Tahun 2022 yang disiarkan di akun YouTube PKSTV, Jumat (30/12/2022).
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu DPR RI dan pemerintah mengesahkan UU KUHP yang masih memuat pasal-pasal karet dan mengancam kebebasan sipil.
PKS, lanjut Syaikhu, sebagai salah satu partai politik (parpol) di parlemen, telah berusaha meminta pasal-pasal yang dinilai bermasalah agar dicabut dalam rapat paripurna, tapi diabaikan.
“Fraksi PKS DPR RI telah berjuang hingga detik akhir saat rapat paripurna pengesahan, meminta agar pasal-pasal bermasalah tersebut dicabut,” ujarnya.
Syaikhu juga menyoroti minimnya keterlibatan rakyat dalam perumusan rancangan undang-undang atau RUU yang terkesan dikebut dan ugal-ugalan.
“Mulai dari UU Cipta Kerja, UU Penanggulangan Covid-19, sampai UU IKN, semua dipaksakan disahkan oleh DPR dan pemerintah, meski mendapatkan penolakan luas dari masyarakat,” jelas Anggota Komisi I DPR ini. (Bie)