Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VII DPR, Sartono Hutomo, menyoroti program usaha PT Pertamina (persero) yakni Pertashop atau lembaga penyalur BBM resmi berskala kecil yang di lapangan kini banyak berhenti beroperasi.
“Banyaknya Pertashop ini info di lapangan yang berhenti beroperasi dengan berbagai alasan. Yang salah satunya adalah demaind konsumen rendah,” kata Sartono dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII DPR dengan Dirut PT Pertamina di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Sartono mengungkapkan salah satu tujuan awal Pertashop ini adalah untuk memudahkan masyarakat semakin dekat untuk mendapatkan BBM.
“Artinya ini berarti sasaran ini tidak tercapai,” ujarnya.
Sebab itu, politisi Partai Demokrat ini mempertanyakan upaya konkrit dari Pertamina terkait keberlangsungan Pertashop ini.
“Saya ingin mengetahui pandangan pertamina terkait hal ini, apakah sudah ada rencana konkrit untuk mengatasi hal ini,” pungkasnya.
Sekedar informasi, SPBU atau pom bensin mini dari Pertashop ini adalah program kemitraan dari Pertamina untuk bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang hanya memiliki satu tangki kecil sebagai penanda SPBU.
Pom bensin ini juga hanya memiliki satu petugas yang melayani transaksi jual beli untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya
Umumnya, pom bensin mini ini berada di desa-desa yang masih belum terjangkau SPBU besar. Sehingga, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan bahan bakar.
Harga buat pom bensin mini dengan menjalin kemitraan dengan skema bisnis Pertashop, Pertamina menyediakan tiga skema yang dapat dipilih calon mitra sesuai modal yang dimiliki. Modal yang ditawarkan mulai dari Rp250 juta, Rp400 juta, dan Rp500 juta.
(Bie)