Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IV DPR, Ihsan Yunus, menyoroti program usulan penambahan anggaran sebesar Rp45,98 miliar untuk pemenuhan kebutuhan operasional paket pulsa tenaga penyuluh pertanian di Kementerian Pertanian (Kementan).
Menurutnya, pihak Kementan harus memperhatikan betul soal penambahan anggaran ini karena bisa menimbulkan fitnah.
“Tadi sudah ditanyakan berapa banyak yang didapat. Apakah itu P3K, tenaga harian lepas dan seterusnya, nanti akan kami pertanyakan detail sampai Komisi IV bisa menyetujui pertambahan ini,” kata Ihsan Yunus dalam rapat kerja dengan Kementan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan pada dasar pihaknya mendukung penambahan anggaran pulsa ini. Sebab, tenaga penyuluh pertanian ini kurang kesejahteraannya. Padahal mereka ujung tombak penyaluran program-program yang ada di Kementan.
Disatu sisi, politisi PDIP ini menilai mekanisme penyalurannya pulsa sebesar Rp50 ribu per bulan tersebut tidak masuk akal. Dimana, pulsa itu ditransfer ke rekening dengan menyetakan bukti pembelian pulsa.
“Menurut saya ini agak ribet dan menyulitkan. Kalau memang ingin menambah pulsa, akan lebih baik langsung transfer pulsa. Didata nomornya lalu ditransfer,” ucapnya.
Apabila langsung ditransfer pulsa menimbulkan masalah, tambah Ihsan, maka diberikan atau diubah menjadi uang cash.
“Karena ini takutnya kedepan kalau jumlahnya sedikit tidak masalah. Kalau nanti nambah Rp150-250 ribu, nanti ada kecenderungan untuk dipermainkan di lapangan,” ungkapnya.
“Karena nanti setelah ini bapak harus monitoring. Ini beli pulsanya dimana, valid tidak kwitansinya dan sebagainya,” pungkas legislator asal dapil Jambi ini.
(Bie)