“Guru BK ini penting sebab proses pendidikan anak tidak hanya difokuskan pada intelektualnya saja tapi juga aspek psikologisnya butuh sentuhan. (Yuyun Yustina Yonita, S. Psi., M.Psi., Psikolog)
SUNGAILIAT, JURNALBABEL.COM– Jumlah guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah-sekolah Yayasan Tunas Karya (YTK) terbilang minim. Hal itu terjadi di semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Padahal, keberadaan guru BK ini penting untuk membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, termasuk perencanaan dan pengembangan karir ke depan.
Merespons minimnya guru BK di sekolah-sekolah Yayasan Tunas Karya (YTK), Ketua YTK Romo Servasius Samuel, S. Psi., M. Psi., Psikolog dan Konsultan Sumber Daya Manusia SDM YTK Yuyun Yustina Yonita, S. Psi., M.Psi., Psikolog sependapat, peran guru BK di setiap sekolah menjadi penting dan mendesak saat ini.
“Soal guru BK, kehadiran mereka sangat penting di lingkungan sekolah-sekolah YTK karena mereka (guru BK-red) ini mempersiapkan murid supaya bisa belajar optimal. Guru BK juga merupakan rekan belajar para siswa sehingga mereka mampu menghadapi tugas-tugas di sekolah dengan baik. Memang kalau dilihat sepintas, seakan-akan BK tidak punya kerjaan karena kita tidak bisa menilai sopan santun siswa misalnya 10 ini kan tidak ada di raport, tapi 10 di bidang akademik itu lahir dari hasil pendampingan yang baik terhadap anak yang dibimbing disitu,” kata Romo Samuel kepada Jurnalbabel.com di Sungailiat, Selasa (6/11).
Sementara Konsultan SDM Yayasan Tunas Karya Yuyun Yustina Yonita, S. Psi., M.Psi., Psikolog merekomendasikan sekolah-sekolah di bawah naungan YTK harus menyiapkan guru BK minimal satu orang di tiap level pendidikan.
Hal ini penting karena saat ini anak-anak mengalami banyak sekali perkembangan, sehingga memang sekolah harus mengantisipasinya dengan menyiapkan guru BK.
“Guru BK ini penting sebab proses pendidikan anak tidak hanya difokuskan pada intelektualnya saja tapi juga aspek psikologisnya butuh sentuhan. Kadang anak-anak mengalami problem tidak hanya secara akademis tapi juga sekolah perlu tahu ada apa dengan dia, mungkin bukan masalah di sekolah tapi bisa jadi masalah di rumah. Tetapi karena tidak ada yang menggali maka akhirnya muncul masalah-masalah dan ketika tidak disolusikan label negatif itu melekat pada anak. Jadi yang kemudian dirugikan adalah semuanya yakni anak, orang tua dan bahkan sekolah,” jelas psikolog industri organisasi ini.
1 comment
Bimbingan dan konseling di sekolah penting sekali, sebab proses pendidikan sejatinya tak melulu soal intelektual saja namun juga aspek psikologinya.