Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi XII DPR, Dipo Nusantara Pua Upa menyoroti kelangkaan minyak tanah di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tingginya permintaan minyak tanah di NTT disebabkan kebiasaan masyarakat yang masih menggunakan kompor minyak tanah untuk memasak.
“Mereka belum beralih ke gas elpiji,” kata Dipo Nusantara Pua Upa dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, Kamis (20/2/2025).
Di wilayah tersebut, kata Dipo, mayoritas masyarakat masih bergantung pada minyak tanah dan kayu bakar untuk memasak, dengan kebutuhan minyak tanah mencapai 7 ribu kiloliter per bulan.
“Jadi sangat penting memastikan distribusi dan kuota yang cukup, khususnya untuk wilayah timur Indonesia yang sering mengalami kelangkaan minyak tanah,” ujarnya.
Politisi PKB itu mendesak Pertamina memastikan aspek distribusi dan volume kuota untuk wilayah NTT, sehingga betul-betul diawasi secara ketat.
“Kalau perlu kuotanya ditambah, soalnya kalau penambahan storage makan waktu dan kita enggak tahu kapan karena storage yang ada itu dari dulu dan udah lama sekali,” papar Legislator dari Dapil NTT ini.