Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi XI DPR, Imron Amin, menyatakan permasalahan perasuransian di Indonesia cukup kompleks dan mencakup beberapa aspek, utamanya terkait rendahnya kepercayaan publik.
“Pertama pasti terkait kepercayaan publik karena itu menjadi sorotan kita,” kata Imron Amin saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi XI DPR dengan beberapa asosiasi Asuransi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2025).
Komisi XI DPR menyoroti hal itu, ungkap Imron, karena ada beberapa asuransi seperti Bakrie Life gagal bayar sampai Rp500 miliar lebih, Bumi Asi Jaya lebih dari Rp85,6 miliar, Wanarta Life sampai Rp15 triliun.
“Tentunya itu bisa mengurangi kepercayaan publik terkait perasuransian. Tentunya jadi PR kita bersama,” ujarnya.
Politisi Partai Gerindra ini menilai, masih kurang literasi terutama terhadap transformasi digital dan kurangnya literasi di media sosial medsos, menjadi penyebab rendahnya kepercayaan publik terhadap asuransi.
Selain itu, Imron juga menilai sosialisasi yang selama ini dilakukan di kampus-kampus tidak tepat. Pasalnya, mahasiswa mayoritas masih bergantung pada orang tua. Dalam arti bukan target asuransi.
“Artinya kenapa tidak kita ubah sasarannya terlebih dahulu. Terutama ke pelaku usaha, UMKM, pelaku usaha menengah keatas,” kata legislator asal dapil Madura ini.
Oleh sebab itu, Imron mempertanyakan kepada beberapa asosiasi asuransi yang diundang terkait apa penyebab perusahaan asuransi gagal bayar ke nasabah dan seperti apa solusinya atasi masalah tersebut.