Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Gerindra, Muhammad Husni, mengkritisi program kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terkait meningkatkan daya saing maskapai nasional di pasar internasional.
Disatu sisi, Husni menyoroti tingginya harga tiket pesawat domestik yang menyebabkan penumpang dari wilayah Sumatera lebih memilih penerbangan internasional melalui Kuala Lumpur, Malaysia, untuk mencapai tujuan di dalam negeri.
Hal itu disampaikan Husni saat rapat dengar pendapat panitia kerja Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Komisi VIII DPR yang salah satunya dihadiri Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI dalam rangka membahas Kebijakan Pelayanan Imigrasi, Bea dan Cukai, serta Transportasi dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah untuk mencari masukan atas RUU Perubahan atas UU No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dan RUU Perubahan atas Undang-Undang No. 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
“Apalagi pas bulan puasa, lagi tinggi-tingginya harga tiket. Banda Aceh-Jakarta bisa Rp15 juta, mereka masuk melalui Malaysia bayarnya cuma Rp3 juta. Jadi jangan hal-hal seperti ini kita boleh katakan meningkatkan daya saing maskapai nasional, tapi pangsa pasar kita sudah diambil orang nih pak,” kata Husni.
Husni menambahkan, perbedaan harga tiket yang signifikan ini berdampak pada penurunan pendapatan negara. Akibat maskapai asing yang menikmat keuntungan dari penumpang domestik.
“Sayang ya pak, bangsa-bangsa kita, negara-negara kita, tempat-tempat kita, tetapi pangsa kita semua dia ambil,” tegas legislator asal dapil Sumatera Utara ini.
Menurut Husni, salah satu penyebab mahalnya tiket domestik adalah harga avtur yang tinggi di Indonesia.
“Kita harus bersaing dengan harga avtur di luar negeri. Selain itu, biaya operasional maskapai dalam negeri juga perlu di evaluasi agar lebih kompetitif,” ujarnya.
Husni berharap pemerintah dan pihak terkait dapat mengambil langkah strategis untuk menurunkan harga tiket domestik, sehingga masyarakat tidak perlu mencari alternatif penerbangan melalui luar negeri.