Jakarta, JurnalBabel.com – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, berencana menggunakan saldo anggaran lebih (SAL) tahun 2024 sebesar Rp85,6 triliun untuk menutup defisit APBN 2025.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Wihadi Wiyanto, mengatakan pihaknya sudah memprediksi adanya defisit anggaran. Menurutnya, jika Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggunakan SAL untuk menutupi defisit DPR tidak mempermasalahkan.
“SAL itu kan memang sisa anggaran tahun lalu, dan memang kan kita sudah memprediksi adanya defisit anggaran. Saya kira kalau memang itu defisitnya akan ditutup oleh SAL, saya kira tidak menjadi suatu permasalahan selama memang karena posturnya itu adalah untuk mengurangi defisit,” ujar Wihadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Adapun, Kemenkeu memprediksi defisit APBN 2025 akan melebar karena pendapatan negara tidak mencapai target. Diprediksi defisit APBN hingga akhir 2025 diproyeksi mencapai Rp662 triliun atau setara 2,78 persen dari produk domestik bruto (PDB).
“Jadi kalau tidak kerentanannya daripada pemerintah yang sudah kita berikan dalam itu ada APBN 2025 sekarang. Itu aja kewenangan itu,” kata Anggota Komisi XI DPR Fraksi Gerindra itu.
“Jadi saya kira SAL tidak menjadi masalah kalau memang itu untuk mengurangi defisit, karena melihat daripada situasi global yang sekarang ini,” tambah Wihadi.
Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani memprediksi defisit APBN 2025 akan melebar karena pendapatan negara tak mencapai target.
Dalam rapat kerja bersama Banggar DPR, dia menyampaikan defisit APBN hingga akhir 2025 diproyeksi mencapai Rp662 triliun atau setara 2,78 persen dari PDB.
“Defisit totalnya Rp 662 triliun menjadi 2,78 persen dari PDB. Agak lebih lebar dibandingkan APBN awal, tapi masih cukup manageable,” ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Banggar DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Dia mengungkapkan, total pendapatan negara diperkirakan hanya akan mencapai Rp2.865,5 triliun, atau sekitar 95,4 persen dari target dalam pagu anggaran sebesar Rp3.005,1 triliun.
Untuk menghindari ketergantungan penuh pada pembiayaan melalui penerbitan utang, bendahara negara itu meminta persetujuan Banggar untuk memanfaatkan sebagian dari saldo anggaran lebih (SAL) tahun anggaran 2024 yang tercatat Rp457,5 triliun.
“Kami akan meminta persetujuan DPR untuk gunakan SAL Rp 85,6 triliun, sehingga kenaikan defisit itu tidak harus dibiayai semua dengan penerbitan surat utang namun menggunakan cash yang ada,” kata dia.
Sumber: inilah.com