JurnalBabel.com – Masyarakat mempertanyakan kinerja PT.Pertamina terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seperti diketahui, kadang terjadi kelangkaan BBM terjadi di SPBU-SPBU Pertamina di Pulau Flores, terutama di Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Ende. Warga bahkan harus mengantre berhari-hari untuk bisa mendapatkan BBM.
“Kemarin saya tanya pemerintah alasannya kapal belum sandar. Alasannya yang itu-itu terus, tapi kenyataannya di lapangan tidak selesai-selesai tu pak,” kata Anggota Komisi XII DPR, Dipo Nusantara Pua Upa, dikutip, Selasa (11/8/2025).
Lebih jauh Dipo menjelaskan kepada PT Pertamina bahwa kejadian yang terjadi di Kabupaten Nagekeo, Polres Nagekeo harus menurunkan sejumlah personel untuk mengamankan antrian di SPBU Mbay yang beberapa kali nyaris terjadi kerucuhan antar konsumen.
Legislator dari dapil NTT I ini menyebut Pertamina selalu melontarkan alasan yang sama saat kelangkaan terjadi dan meminta agar segera menyelesaikan persoalan kelangkaan secara serius agar tak berulang.
“Saya pingin minta data, setiap SPBU dipasok berapa-berapa. Karena kasihan masyarakat, yang mulai ngantri, jam sembilan sepuluh sudah habis,” ujarnya.
Politisi PKB ini berharap agar pihak Pertamina serius dalam menyikapi persoalan kelangkaan BBM di NTT secara umum dan lebih khusus wilayah Flores.
“Saya berharap bapak-bapak pemegang perusahaan di sini jangan main-main untuk mengurus NTT,” pungkasnya.