JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing. Ia pertanyakan peran pemerintah daerah (pemda) dalam memerhatikan kebutuhan dasar masyarakat.
“Saya prihatin, di 80 tahun Indonesia merdeka masih ada anak balita yang menderita cacingan,” kata Irma dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).
Padahal, kata Irma, pemerintah sudah memberikan akses pelayanan kesehatan gratis bagi fakir miskin berupa program Penerima Bantuan Iuran (PBI) di BPJS Kesehatan.
Ia menilai masih banyak masyarakat yang belum teredukasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan.
“Sayangnya, masyarakat masih banyak yang abai dan tidak memahami pentingnya pola hidup bersih dan sehat,” ujar Irma.
Legislator Partai NasDem itu mempertanyakan peran pemda agar memerhatikan kondisi kebutuhan dasar bagi masyarakat.
“Harusnya pemda setempat tidak boleh lagi membiarkan warganya mandi, cuci, dan buang air di kali. Mereka harus menyediakan sumur dan jamban sehat. Sayangnya, banyak pemda yang hanya bisa menghabiskan APBD tanpa tahu apa yang menjadi kebutuhan dasar warganya,” ujarnya.
Irma mengatakan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membantu tingginya biaya pengobatan atau kuratif pada BPJS Kesehatan.
Dengan begitu, ia meminta pemerintah agar terus menggencarkan sosialisasi Germas agar penyakit yang dapat menjangkit dapat dihindari.
“Saya sebagai anggota Komisi IX DPR RI mendorong pemerintah untuk tetap melaksanakan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pada masyarakat agar kejadian cacingan yang sampai merenggut nyawa balita ini dapat dihindari,” kata politisi Partai NasDem ini.
Dari pihak medis, dr. Irfan, juru bicara RSUD Syamsudin, menjelaskan bahwa Raya dipastikan terserang askariasis, infeksi akibat cacing gelang Ascaris
Infeksi ini terjadi ketika telur cacing tertelan melalui makanan, minuman, atau tangan kotor, lalu menetas di usus dan menyebar melalui aliran darah hingga ke organ vital.
“Ketika di IGD, cacing keluar dari hidung pasien. Dari situ, kami menduga infeksi parah,” jelasnya.
Raya tinggal di rumah panggung sederhana dengan tanah terbuka di bawahnya. Lingkungan itu memperbesar risiko infeksi. Ia kerap bermain tanpa alas kaki, membuka pintu bagi cacing untuk bersarang di tubuh mungilnya.
Kini, kepergian Raya bukan sekadar kabar duka, tetapi tamparan yang menyakitkan: bahwa sanitasi bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan hidup yang mendesak.