Batam, Jurnalbabel.com – Pemerintah dan Gereja Katolik menunjukkan komitmen nyata dalam perlindungan pekerja migran dan pelaut melalui Seminar Hari Minggu Migran Sedunia yang digelar di BallRoom Hotel Pasific Palace Jodoh, Batam, pada Minggu, 21 September 2025. Seminar bertema “Berjalan dan Merawat Harapan Bersama Migran, Pelaut dan Keluarganya” ini menjadi momen penting bagi pemerintah, lembaga kemasyarakatan, serta tokoh gereja untuk menegaskan perhatian mereka terhadap nasib migran, pelaut, dan keluarga yang ditinggalkan.
Acara dihadiri sejumlah Tokoh penting, antara lain Ketua Komnas HAM RI Anis Hidayah, Direktur Jenderal Pemberdayaan Kementerian KP2MI Dr. Moh. Fachri, M.Si., Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, Romo Paschal, dan Direktur Stella Maris Batam RP Ansensius Guntur CS. Selain itu, sebanyak 1.166 peserta hadir dari seluruh paroki Kevikepan Kepulauan Riau, termasuk perwakilan lembaga kemasyarakatan seperti WKRI dan Pemuda Katolik, dengan dukungan dari lembaga nasional maupun internasional yang aktif dalam perlindungan migran.

Direktur Stella Maris Batam RP . Ansensius Guntur CS
Dalam sambutan Direktur Stella Maris Batam RP . Ansensius Guntur CS menekankan pentingnya peran pelaut dan migran dalam menjaga perekonomian global. “Hari Minggu Migran ini dipilih karena peran pelaut dan migran sangat vital. Sekitar 90 persen perdagangan dunia melalui laut. Tanpa mereka, perekonomian global tidak akan bergerak. Bahkan sektor perikanan dan nelayan juga sangat bergantung pada mereka,” jelasnya.
Fokus pada peran Gereja dalam mendampingi migran dan pelaut dijelaskan oleh Mgr. Adrianus Sunarko, OFM. Uskup Keuskupan Pangkalpinang ini menyoroti pengalaman bangsa Israel sebagai pendatang di Mesir dan ajakan untuk memperhatikan orang asing sebagaimana tertulis dalam Keluaran 22:21. Ia menambahkan bahwa Yesus sendiri adalah migran, sehingga Gereja memiliki tanggung jawab menjaga martabat manusia di tengah tantangan global.

Mgr. Adrianus Sunarko, OFM. Uskup Keuskupan Pangkalpinang
Mgr. Adrianus juga menyampaikan praktik nyata keuskupan dalam menangani kasus pekerja ilegal di Kamboja melalui Komisi KP2MI dan Stella Maris, serta menekankan pentingnya kesadaran paroki dan kelompok KBG untuk memberikan perhatian terhadap migran. “Dalam konteks keuskupan kita, ketika terjadi kasus kerja ilegal di Kamboja, Keuskupan memiliki komisi KKPM dan Stella Maris. Dengan adanya ini, kita bisa tahu kemana harus melapor atau meminta bantuan,” jelasnya.

Anis Hidayah, Ketua Komnas HAM RI
Peran negara dalam perlindungan pekerja migran dijelaskan oleh Anis Hidayah, Ketua Komnas HAM RI. Ia menekankan bahwa problem migrasi bersifat struktural dan pekerja migran harus diperlakukan sebagai manusia dengan hak fundamental yang dijamin negara. “Perlindungan harus diberikan sejak sebelum berangkat bekerja hingga kembali ke tanah air. Suara pekerja migran menjadi landasan untuk memperbaiki kebijakan dan memperkuat komitmen nasional,” katanya.
Dr. Moh. Fachri dari Kementerian KP2MI menyampaikan strategi perlindungan dan pemberdayaan migran serta pelaut. Ia menekankan empat kata kunci panduan pastoral Gereja Katolik: menyambut, melindungi, mempromosikan, dan mengintegrasikan migran, pelaut, dan pengungsi. “Perintah presiden pada menteri saat pelantikan adalah meningkatkan perlindungan pekerja migran Indonesia dan meningkatkan kualitas mereka. Tugas KP2MI adalah melindungi, melayani, dan memberdayakan pekerja migran beserta keluarganya,” tegasnya.

Dr. Moh. Fachri dari Kementerian KP2MI
Seminar juga menghadirkan narasumber internasional secara daring, Dr. Jessica Sparks, ahli Maritime Labour dari Amerika Serikat, yang menyampaikan pentingnya memperkuat kontrak kerja dan memastikan konsistensi hak pekerja migran agar terhindar dari praktik tidak adil di luar negeri.
Tidak berhenti sampai di pemaparan materi saja, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan dialog bersama dengan beberapa Panelis. Acara ditutup dengan Misa Perayaan Ekaristi Hari Minggu Migran Sedunia yang dipimpin langsung oleh Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, didampingi para imam Keuskupan Pangkalpinang. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi dan semangat baru bagi seluruh pihak untuk terus memperhatikan, mendampingi, dan memberikan perlindungan bagi migran, pelaut, serta keluarga yang harus meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama. (VSH)
Penulis : Veronika Suci
Sumber : Live Streaming YT. Voice Indonesia