Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Ashabul Kahfi, menyoroti serapan anggaran dan capaian program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dalam rapat dengar pendapat dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Disatu sisi, Ashabul mengapresiasi progres 2 bulan terakhir yang menunjukkan peningkatan signifikan. Namun ia menekankan bahwa keberhasilan program ini harus menyentuh seluruh kelompok prioritas anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, hingga lansia.
“Ini investasi jangka panjang untuk kualitas generasi kita. Bonus demografi tidak akan kita nikmati jika anak-anak kita kekurangan gizi,” kata Ashabul Kahfi.
Meski serapan anggaran meningkat, data menunjukkan adanya kelebihan kuota (minus) verifikasi di beberapa daerah:
- Jawa Barat: -1.258
- Jawa Tengah: -904
- DIY: -86
- NTB: -71
- Sulsel: -17
Sebab itu, ia mempertanyakan penyebab minus data yang begitu besar. “Mekanisme koreksi apakah sebatas administrasi atau sudah menyangkut investasi fisik,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya percepatan distribusi di daerah 3T yang masih tertinggal:
- Papua Pegunungan: 274
- Papua Tengah: 161
- NTT: 486
Selain itu, politisi PAN ini meminta kejelasan soal keberlanjutan pendanaan MBG yang tahun depan diproyeksi mencapai Rp318 triliun.
“Apakah ada sumber pendanaan lain selain APBN untuk keberlanjutan program ini?,” kata Ashabul.
Ashabul juga memastikan, Fraksi PAN DPR RI akan terus mengawal program ini agar manfaatnya nyata dan tepat sasaran.
