Jakarta, JURNALBABEL – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi belum aman untuk lolos ke DPR periode 2019-2024.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sudah menduga jika PKS tidak bisa lolos ke DPR di Pileg 2019. Hal ini dibuktikan saat dilihat dari cara elite PKS mengelola partainya.
“Kalau yang dibangun kultur pimpinan PKS sekarang nih susah. Ngurus DKI saja enggak beres-beres, banyak masalah, yang enggak sanggup kerjakan akhirnya mecat-mecatin orang. Nih, sekarang bagaimana saya mau prediksi PKS lolos threshold? Sementara menjelang pemilu ini dia lakukan dua hal,” ujar Fahri di gedung DPR, Senin (4/3/2019).
Diketahui, Fahri merupakan kader PKS yang sedang bermasalah dengan para pimpinan PKS. Ia dipecat sebagai kader, tetapi menang dalam gugatan hingga tingkat kasasi.
Fahri mengatakan, seluruh caleg yang maju dari PKS diminta menandatangai surat pengunduran diri dengan tanggal kosong. Menurut Fahri, hal tersebut mematahkan semangat para caleg.
“Nanti itu pimpinan bisa tinggal memberikan tanda tangan untuk diserahkan ke KPU, langsung Anda gugur,” ujar Fahri. Kedua, kata Fahri, para kader juga diminta untuk menandatangani kesetiaan ulang terhadap PKS.
Fahri bingung kenapa harus ada syarat seperti itu. Dia mengatakan, ini juga membuat kader PKS turun semangatnya. “Jadi ya enggak bakal lolos lah, berat. Meskipun saya percaya Pak Prabowo menang karena arus bawah, tetapi PKS berat,” kata dia.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, elektabilitas PKS belum aman untuk lolos ke DPR periode 2019-2024.
Hasil survei pada 18-25 Januari 2019 terhadap 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia, elektabilitas PKS sebesar 4 persen.
Angka tersebut belum aman lantaran ada margin of error sebesar 2,8 persen. Artinya, angka tersebut bisa bertambah atau berkurang 2,8 persen. (Joy)
Editor: Bobby