Simalungun, JURNALBABEL – Panorama indahnya Danau Toba di Sumatera Utara menyimpan kesan berarti yang tak ternilai harganya.
Danau vulkanik terbesar di dunia merupakan kekayaan alam ibu pertiwi harus tetap dijaga dan disyukuri. Namun sayang dibalik keindahannya itu, banyak hal yang perlu dibenahi untuk mengelola pariwisata sebesar Danau Toba.
Berada di lima kabupaten, Danau Toba kini tak ramai seperti dulu. Banyak hal yang menjadi penyebabnya.
Salah satu wisatawan dari Jakarta, Ervan Bayu (32) mengatakan, untuk bisa mencapai Danau Toba memang cukup jauh, jika datang dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang perjalanan darat membutuhkan waktu kurang lebih sekitar Empat-lima jam.
“Perjalanannya kalau kita dari Kualanamu (Deli Serdang) ke kawasan Danau Toba cukup jauh,” kata Ervan saat dilokasi Pulau Ambarita, Sabtu (6/4/2019).
Selain itu, jalan juga tidak begitu bagus. Ia melihat pembangunan infrastruktur masih kurang memadai di Danau Toba. Di tambah kata dia, tiket pesawat untuk bisa ke Sumatera Utara kini tambah mahal.
“Tiket pesawat sekarang juga tambah mahal, bisa sampai Rp 1,5 sampai Rp 2 juta. Mungkin ini yang membuat wisatawan berkurang,” katanya.
Sebelumnya, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun meminta pihak pemerintah pusat dan stakeholder terkait untuk segera menyelesaikan beragam persoalan di Danau Toba, misalnya masalah pencemaran lingkungan dan pembangunan infrastruktur.
“Saya sering katakan ini masalah sampah dan limbah harus diperhatikan benar,” kata Johni dalam diskusi dengan Pemda soal kawasan wisata Danau Toba di hotel Prapat. Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (5/4/2019).
Untuk bisa membangun infrastruktur membutuhkan dana yang besar. Sementara alokasi APBD provinsi/kabupaten masih tergolong sedikit.
Karena itu, Johni berharap pemerintah bisa memperhatikan potensi wisata Danau Toba dengan menambah Alokasi Dana Khusus (DAK) bagi semua kabupaten yang mencakup Danau Toba.
Senada dengan Johni, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Capt Anton Sihombing menilai, untuk bisa memajukan pariwisata Danau Toba membutuhkan proses dan kesadaran semua pihak.
“Karena kita berharap pembangunan danau Toba menerapkan ekowisata atau wisata yang berkelanjutan secara pembangunan sosial, ekonomi dan kekayaan lokal. Karena pembaangunan wisata bisa menstimuluskan pembangunan daerah sekitarnya,” tegasnya. (Joy)
Editor: Bobby