Jurnalbabel.com, Muntok– Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Barat akan segera melaksanakan sensus penduduk (SP) pada tahun 2020 ini.
Berbeda dengan sensus penduduk di tahun sebelumnya, terobosan baru dalam pelaksanaan sensus penduduk tahun ini ialah sensus penduduk online (SPO) alias dalam jaringan (daring).
“Lewat metode digital ini, warga bisa mengupdate datanya secara mandiri menggunakan smartphone untuk updating verifikasi. Dengan demikian kita ikut berpartisipasi membantu BPS sukseskan SP2020,” kata Bupati Markus dalam sambutan saat membuka acara sosialisasi SP 2020 di gedung Batu Rakit BKPSDM, Kamis (9/1) pagi.
Ajakan politisi PDI Perjuangan itu untuk bersama menyukseskan sensus penduduk 2020 di Bangka Barat bukan tanpa alasan, sebab data yang didapat dari sensus penduduk memberikan manfaat besar bagi keperluan pembangunan mulai dari pembangunan di bidang perumahan, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
“Hari ini, di sela sosialisasi ini kita juga akan melakukan penandatanganan komitmen sebagai bentuk dukungan semua pihak terhadap suksesnya pelaksanaan SP 2020. Saya meminta seluruh peserta yang hadir agar sepulangnya dari sini, dapat menyebarluaskan pesan sosialisasi SP ini ke seluruh masyarakat di lingkungan masing-masing. Supaya masyarakat kita khususnya di Bangka Barat, tidak hanya tahu akan dilaksanakannya SP 2020, namun secara sukarela juga mau berpartisipasi,” imbuhnya.
Markus juga meminta para kepala desa dan camat menyampaikan kepada warga di masing-masing wilayah agar warga tak kaget saat petugas BPS turun menemui warga.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Barat Zainubi menjelaskan, salah satu poin utama pelaksanaan sensus yang dilakukan 10 tahun sekali ini adalah untuk menuju satu data kependudukan.
Berbeda dari sebelumnya, SP 2020 bakal memadukan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) sehingga didapatkan single data.
“Artinya, data administrasi yang tersedia pada Ditjen Dukcapil akan dikombinasikan dengan pencacahan lapangan baik melalui pendataan mandiri atau sensus penduduk online maupun door to door,” tutur Zainubi.
Terkait SP2020, Zainubi menargetkan minimal 20% harus dicapai dari jumlah KK di Bangka Barat. “Kalau nanti tidak bisa mencapai angka 20% itu kita akan buat laporan soal kendalanya apa saja. Tapi harapan kita di atas angka tersebut,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, sensus penduduk 2020 akan diawali dengan sensus penduduk online selama Februari hingga Maret 2020. Pada tahap ini, diharapkan partisipasi aktif masyarakat dengan mengisi formulir elektronik SP2020 melalui sensus.bps.go.id. Setelah tahap ini selesai, bagi penduduk yang belum berpartisipasi pada sensus penduduk online, akan dicacah pada Juli 2020 mendatang. [Fth]